KEANEKARAGAMAN GEN
Keanekaragaman gen adalah variasi susunan gen dalam satu spesies makhluk hidup.
Contoh : keanekaragaman warna pada bunga mawar dan keanekaragaman bentuk, ukuran, warna, dan rasa pada buah mangga.
KEANEKARAGAMAN JENIS
Keanekaragaman jenis adalah variasi sifat dan penampilan antarindividu berbeda jenis/ spesies dalam satu familia.
Contoh : keanekaragaman pada familia Felidae (harimau, singa, chettah, kucing) dan keanekaragaman pada familia Leguminosae (kacang buncis, kacang kapri, kacang hijau).
KEANEKARAGAMAN EKOSISTEM
Keanekaragaman ekosistem adalah variasi bentuk dan jenis bentang alam, daratan maupun perairan, dimana tumbuhan, hewan, dan organisme yang lain saling berinteraksi.
Interaksi antarorganisme ditentukan oleh kompone biotik (makhluk hidup) dan abiotik (faktor fisik (iklim, cahaya, suhu, air, tanah, kelembapan) dan faktor kimia (salinitas, tingkat keasaman, kandungan mineral)).
Salah satu penyebab keanekaragaman ekosistem adalah perbedaan letak geografis.
Contoh : ekosistem padang pasir, hutan hujan tropis, air laut, hutan gugur, pantai, sungai, dsb.
PERSEBARAN FLORA DI INDONESIA
Menurut Dr. Sampurno Kadarsan, ahli botani Indonesia, flora Indonesia termasuk dalam kawasan Malesiana (Indonesia, Filipina, Semenanjung Malaya, Papua Nugini). Flora Malesiana didominasi oleh pohon dari familia Dipterocarpaceae. Mulai dari Sulawesi sampai Papua terdapat hutan non-Dipterocarpaceae.
Daerah Hutan Hujan Tropis
Terdapat di : Sumatera, Kalimantan, Papua, Sulawesi, Jawa Barat bagian selatan.
Ciri-ciri : hutan lebat, heterogen, tumbuhan berkanopi rapat, tumbuhan memanjat, memiliki mahkota daun yang bertingkat-tingkat, curah hujan tinggi, kelembapan tinggi.
Tumbuhan : pohon kamper, eboni, meranti, damar, kemenyan, rotan.
Daerah Hutan Musim
Terdapat di : Pulau Jawa.
Ciri-ciri : hanya dihuni oleh satu jenis tumbuhan (homogen) dengan daun yang meranggas (gugur) di musim kemarau.
Tumbuhan : pohon jati dan pohon cemara.
Daerah Sabana
Terdapat di : Madura dan Dataran Tinggi Gayo (Nangroe Aceh Darussalam).
Ciri-ciri : banyak ditemukan rumput yang diselingi semak-semak atau rumpun pohon rendah.
Daerah Padang Rumput (Stepa)
Terdapat di : Pulau Sumba, Sumbawa, Flores, dan Timor.
Ciri-ciri : padang rumput yang luas, musim kemarau yang panjang, berpotensi untuk peternakan sapi, kuda sandel (sumba), dan kuda bima.
Daerah terkering terdapat di Lembah Palu, hanya ada tumbuhan kaktus.
KARAKTERISTIK FLORA
Flora di Kawasan Indonesia Barat
1. Jenis pohon meranti-merantian sangat banyak (sekitar 350 jenis)
2. Terdapat berbagai jenis rotan
3. Tidak terdapat hutan kayu putih
4. Jenis tumbuhan matoa (Pometia sp.) sedikit
5. Jenis tumbuhan sagu sedikit
6. Terdapat berbagai jenis nangka (Artocarpus sp.)
7. Memiliki berbagai jenis tumbuhan kayu berharga (jati, meranti, krung, mahoni)
8. Selalu hijau sepanjang tahun
9. Banyak kawasan hutan mangrove (hutan bakau)
Flora di Kawasan Indonesia Tengah
1. Hanya ada hutan semusim/ hutan homogen yang tidak begitu lebat
2. Di kawasan Nusa Tenggara hanya akan dijumpai sabana dan stepa
3. Memiliki curah hujan yang lebih rendah
4. Tumbuhan : palma, cemara, pinus
Flora di Kawasan Indonesia Timur
1. Jenis pohon meranti-merantian hanya sedikit (sekitar 25 jenis)
2. Tidak terdapat berbagai jenis rotan
3. Terdapat hutan kayu putih
4. Jenis tumbuhan matoa (Pometia sp.) banyak, khususnya di Papua
5. Jenis tumbuhan sagu banyak
6. Tidak terdapat berbagai jenis nangka (Artocarpus sp.)
7. Memiliki kesamaan dengan flora di Benua Australia (Australis)
8. Flora ciri khas : anggrek
TUMBUHAN ENDEMIK DI INDONESIA
Rafflesia arnoldii (Sumatera Barat, Bengkulu, Aceh)
Rafflesia horsfilldii (Jawa)
Rafflesia rochussenii (Jawa Barat)
Rafflesia borneensis (Kalimantan)
Shorea sp. - meranti (Jawa)
Swietenia mahagoni - rotan (Jawa)
Canarium commune - kenari (Jawa)
Pometia pinnata - matoa (Papua)
Metroxylon sagu - sagu (Papua)
TUMBUHAN LANGKA DI INDONESIA
Bedali
Putat
Kepuh
Mundu
Kluwak
Bendo
Sawo kecik
Winong
Gaharu
Cendana
Gandaria
PERSEBARAN FAUNA DI INDONESIA
Garis Wallace oleh Alfred Rusell Wallace ahli zoologi Inggris : garis yang memisahkan jenis fauna Indonesia bagian barat dengan bagian tengah.
Garis Webber oleh Weber ahli zoologi Jerman : garis yang memisahkan jenis fauna Indonesi;a bagian timur dengan bagian tengah.
Fauna tipe Asiatis/ Oriental/ Dangkalan Sunda
Wilayah : Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali bagian Barat.
Binatang : trenggiling, bunglon, kijang, kera, gajah, harimau, tapir, badak.
Karakteristik :
1. Mamalia berbadan besar
2. Banyak primata/ kera (bekantan, tarsius, loris hantu, orang utan, proboscis)
3. Terdapat jenis burung yang berkicau merdu
4. Banyak jenis ikan air tawar
5. Sedikit jenis hewan berkantung
Hewan endemik :
1. Rhinoceros sondainicus - badak bercula satu (Ujung Kulon)
2. Arctictis binturong - sebangsa beruang kecil
3. Presbytis thomasi - monyet
4. Tarsius bancanus
5. Mycticebus coucang - kukang
6. Leucopsar rothschildi - jalak bali (Bali)
7. Elang jawa
8. Myophoneus melurunus - murai mengkilat
9. Mycrohyerax latifrons - elang putih
10. Arborphila hyperithra - ayam hutan berdada merah
11. Ayam pegar
12. Tapirus indicus - tapir (Sumatera)
13. Pongo pygmaneus - orang utan (Sumatera dan Kalimantan)
14. Elephas maximus - gajah (Sumatera dan Kalimantan)
Fauna tipe Australis/ Australian/ Dangkalan Sahul
Wilayah : Papua, Kepulauan Aru bagian timur, dan pulau sekitarnya.
Binatang : kanguru, kura-kura, kuskus bertutul, walabi, landak pemakan semut, kanguru pohon, cenderawasih, kasuari, pelikan australia, betet, merpati bermahkota, kakatua.
Karakteristik :
1. Mamalia berbadan kecil
2. Tidak terdapat primata/ kera
3. Terdapat jenis burung yang berwarna indah
4. Serdikit jenis ikan air tawar
5. Banyak jenis hewan berkantung
Hewan endemik :
1. Paradisaea minor - cenderawasih (Papua dan Maluku)
2. Casuarius - kasuari (Papua dan Maluku)
3. Kanguru (Papua dan Maluku)
Fauna tipe Peralihan/ Australis-Asiatis/ Australia-Asiatik/ Oriental-Australian
Wilayah : Sulawesi, Maluku, Kepulauan Nusa Tenggara bagian tengah.
Binatang : anoa, babi rusa, biawak, kuskus kerdil, komodo, buaya, ular, kuda, beruang.
Karakteristik : terdapat jenis hewan yang mirip dengan tipe Asiatis atau tipe Australis.
Hewan endemik :
1. Babi rusa (Sulawesi)
2. Anoa (Sulawesi)
3. Maleo (Sulawesi)
4. Komodo (Pulau Komodo)
KLASIFIKASI KEANEKARAGAMAN HAYATI
DASAR KLASIFIKASI
Klasifikasi adalah kegiatan pengelompokan organisme yang didasarkan pada keseragaman atau persamaan sifat dalam keragaman.
Persamaan sifat tersebut meliputi persamaan anatomi, morfologi, fisiologi, geografi dan habitat, analogi dan homologi, dll.
TUJUAN KLASIFIKASI
Menyederhanakan objek studi makhluk hidup yang sangat beraneka ragam sehingga akan lebih mudah dalam mempelajarinya.
MANFAAT KLASIFIKASI
a. Mengetahui jenis-jenis organisme
b. Mengetahui hubungan antarorganisme
c. Mengetahui kekerabatan antarmakhluk hidup yang beraneka ragam
SISTEM KLASIFIKASI
Sistem artifisial atau buatan
Dilakukan berdasarkan struktur morfologi, anatomi, dan fisiologi (terutama pada alat perkembangbiakan dan habitat makhluk hidup).
Sistem alami
Dilakukan berdasarkan banyak sedikitnya persamaan, terutama morfologi.
Sistem filogenetik
Dilakukan berdasarkan sifat morfologi, anatomi, fisiologi, dan jauh dekatnya hubungan kekerabatan antara takson yang satu dan yang lainnya.
TINGKATAN KLASIFIKASI
Menurut Carolus Linneaus, klasifikasi dibagi menjadi beberapa takson :
Kingdom
Phylum atau Divisio
Classis
Ordo
Familia
Genus
Species
SISTEM TATA NAMA GANDA (Binomial Nomenclature)
a. Terdiri dari dua kata dalam bahasa Latin
b. Kata pertama menunjukkan nama genus
c. Kata kedua menunjukkan nama spesies
d. Penulisan kata pertama diawali dengan huruf besar
e. Penulisan kata kedua dengan huruf kecil
f. Penulisan cetak tegak bergaris bawah dipisah (Oryza sativa)
g. Penulisan cetak miring (Oryza sativa)
MANFAAT KEANEKARAGAMAN HAYATI
1. Nilai biologis : penunjang kebutuhan makhluk hidup
2. Nilai ilmiah : bahan penelitian untuk pengembangan IPTEK
3. Nilai ekologis : mempertahankan kelanjutan ekosistem
4. Nilai estetika : memenuhi kebutuhan batin manusia yang dapat menambah kebahagiaan (tempat rekreasi)
5. Nilai ekonomi : dapat dihargai dengan uang
6. Nilai produktif : diolah secara besar-besaran dan bersifat komersial
7. Nilai konsumtif : memberikan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan pangan , pangan, sandang, kosmetik, dan kesehatan
PENGARUH KEGIATAN MANUSIA TERHADAP KEANEKARAGAMAN HAYATI
KEGIATAN MANUSIA YANG MENURUNKAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
a. Penebangan atau pembakaran hutan sembarangan
b. Pencemaran lingkungan
c. Sistem ladang berpindah
d. Perburuan liar
e. Erosi gen (erosi plasma nutfah)
f. Fragmentasi dan hilangnya habitat
g. Introduksi spesies
h. Eksploitasi berlebihan
i. Perubahan iklim global
j. Industrialisasi kehutanan dan pertanian
KEGIATAN MANUSIA DALAM PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
a. Reboisasi
b. Sistem tebang pilih
c. Mencegah kebakaran hutan
d. Mencegah pemcemaran lingkungan
e. Pelestarian hewan dan tumbuhan dengan insitu dan exsitu
f. Perlindungan dan pengawetan alam