Kamis, 10 Desember 2015

Ringkasan Materi Ekonomi X Semester 1

Kebutuhan Manusia
Pengertian
Kebutuhan adalah segala sesuatu yang diperlukan manusia dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup guna mencapai taraf hidup sejahtera.

Faktor Kebutuhan Manusia Tidak Terbatas
-          Sifat alami manusia,
-          Tingkat pendapatan,
-          Faktor lingkungan,
-          Lingkungan sosial,
-          Kemajuan IPTEK,
-          Akulturasi budaya,
-          Perdagangan internasional.

Kebutuhan menurut Intensitas Kegunaan
Kebutuhan primer
Kebutuhan sekunder
Kebutuhan tersier

Kebutuhan menurut Waktu Pemenuhannya
Kebutuhan sekarang
Kebutuhan masa yang akan datang

Kebutuhan menurut Sifatnya
Kebutuhan jasmani
Kebutuhan rohani

Kebutuhan menurut Subjek yang Membutuhkan
Kebutuhan individu
Kebutuhan kelompok/ umum

Abraham H. Maslow : tingkat kebutuhan manusia
Kebutuhan fisiologis (pemenuhan kebutuhan dasar semua manusia)
Kebutuhan rasa aman dan perlindungan
Kebutuhan sosial (kebutuhan akan rasa kasih sayang dan rasa memiliki)
Kebutuhan akan harga diri
Kebutuhan aktualisasi diri (mewujudkan dan mengembangkan potensi diri)

Faktor Perbedaan Kebutuhan Manusia
Keadaan alam (tempat/ lingkungan)
Peradaban
Agama
Adat istiadat

Barang dan Jasa sebagai Alat Pemenuhan Kebutuhan
Dari Segi Cara Memperoleh
Barang ekonomi (barang yang jumlahnya terbatas dan untuk memperolehnya dibutuhkan pengorbanan),
Barang bebas (barang yang tersedia dalam jumlah berlimpah),
Barang illith (barang yang jika jumlahnya berlebihan dapat membahayakan).

Dari Segi Kepentingan
Barang inferior (barang yang pemakaiannya dikurangi jika pendapatan bertambah dan sebaliknya, ex : barang bekas),
Barang esensial (ex : beras, gula, minyak sayur, bensin),
Barang normal (permintaan bertambah saat pendapatan meningkat, ex : baju),
Barang mewah (ex : perhiasan berlian, mobil mewah, kapal pesiar).

Dari Segi Bentuk dan Sifat
Barang tetap (tetap dan tahan lama, ex : gedung)
Barang bergerak (ex : buah dan sayur)

Dari Segi Cara Penggunaan
Barang konsumsi
Barang produksi

Dari Segi Hubungannya dengan Barang Lain
Barang substitusi (barang yang dapat dipakai untuk menggantikan fungsi barang lain),
Barang komplementer (barang yang bersifat sebagai pelengkap kegunaan barang lain).

Dari Segi Proses Pembuatannya
Barang mentah
Barang setengah jadi
Barang jadi

Manfaat Barang
Kegunaan bentuk (ex : kayu menjadi perabotan),
Kegunaan tempat (ex : pasir di toko bangunan),
Kegunaan kepemilikan (ex : buku di toko tidak berguna; buku dimiliki oleh pelajar sangat berguna),
Kegunaan waktu (ex : jas hujan digunakan pada saat hujan),
Kegunaan pelayanan (ex : televisi akan berguna jika ada siaran/ channel),
Kegunaan dasar (ex : kapas sebagai dasar pembuatan benang; benang sebagai dasar pembuatan kain).

Nilai Barang
Nilai pakai
Nilai tukar


Kelangkaan Sumber Ekonomi
Pengertian
Kelangkaan adalah keadaan dimana jumlah sumber daya yang ada tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Faktor Penyebab Kelangkaan
Keterbatasan sumber daya,
Perbedaan letak geografis,
Ketidakseimbangan pertumbuhan penduduk dengan tingkat produksi,
Rendahnya kemampuan produksi,
Lambatnya perkembangan teknologi,
Terjadinya becana alam,
Kerusakan SDA akibat ulah manusia.


Biaya Peluang (Opportunity Cost)
Pengertian
Biaya peluang adalah pengorbanan yang dilakukan seseorang karena mengambil sebuah pilihan.
Biaya sehari-hari adalah pengorbanan yang harus dilakukan untuk melakukan suatu kegiatan (ekonomi) tanpa memperhitungkan kerugian karena dikorbankannya kegiatan lain.


Masalah Pokok Ekonomi
Masalah Pokok Ekonomi Klasik
Masalah produksi
Masalah distribusi
Masalah konsumsi

Masalah Pokok Ekonomi Modern
Barang dan jasa apa dan berapa yang akan diproduksi (what)
Bagaimana barang dan jasa diproduksi (how)
Untuk siapa barang atau jasa diproduksi (for whom)

Penyebab Timbulnya Masalah Ekonomi
Pengangguran,
Ketidakstabilan ekonomi,
Produksi yang tidak seimbang,
Permasalahan pemerataan pembangunan,
Kemiskinan,
Kesejahteraan dan kemakmuran,
Kelangkaan bahan pokok.


Sistem Ekonomi
Pengertian
Sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara, aturan, dan kebiasaan yang umum diterima dalam masyarakat yang mengatur dan mengoordinasikan perilaku warga masyarakat (konsumen, produsen, pemerintah, dsb) dalam menjalankan kegiatan ekonomi (produksi, perdagangan, konsumsi, dsb) sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis.

Sistem Ekonomi Tradisional
Ciri-ciri :
Belum ada pembagian kerja,
Teknik produksi dipelajari secara turun temurun dan bersifat sederhana,
Pemenuhan kebutuhan dilaksanakan dengan sistem barter,
Hasil dan sistem produksi terbentuk karena tradisi,
Jenis produksi disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing rumah tangga,
Bersifat kekeluargaan,
Sistem handmade,
Tanah merupakan sumber kehidupan dan sumber kemakmuran,
Kegiatan ekonomi bertumpu pada sektor agraris,
Hanya sedikit menggunakan modal.

Kelebihan :
Tidak terjadi persaingan,
Tidak terjadi konflik karena semua berjalan sesuai kebiasaan,
Tidak menimbulkan tekanan jiwa bagi masyarakat.

Kekurangan :
Masyarakat bekerja semata-mata hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup dan bukan untuk meningkatkan kesejahteraan
Tidak mencari keuntungan
“Pokoke mlaku.”

Sistem Ekonomi Terpusat/ Komando/ Sosialis/ Etatisme/ Terpimpin
Ciri-ciri :
Perencanaan ekonomi, kegiatan produksi, dan pengawasan secara terpusat,
Sumber ekonomi milik pemerintah,
Jenis pekerjaan dan pembagian kerja diatur oleh pemerintah,
Kebebasan individu dalam berusaha tidak ada,
Harga dan tingkat bunga ditetapkan oleh pemerintah.

Kelebihan :
Pemerintah bertanggung jawab penuh atas perkembangan ekonomi masyarakat,
Kebutuhan rakyat terpenuhi secara menyeluruh dan merata,
Mudah mengendalikan perekonomian,
Tidak ada kelas-kelas dalam masyarakat,
Jarang terjadi inflasi/ krisis ekonomi.

Kekurangan :
Kreativitas dibatasi,
Hak milik perorangan tidak diakui,
Kebebasan individu terbatas,
Kemajuan ekonominya lamban,
Informasi tidak akurat karena panjangnya jalur birokrasi.

Sistem Ekonomi Pasar/ Kapitalis/ Liberal
Ciri-ciri :
Semua alat dan sumber produksi bebas dimiliki individu/ kelompok,
Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung,
Kegiatan ekonomi dilakukan oleh masyarakat/ swasta,
Modal memegang peranan penting,
Kegiatan produksi bertujan mencari laba,
Ada persaingan antar pengusaha.

Kelebihan :
Individu memiliki kebebasan,
Hak milik perseorangan diakui,
Persaingan menimbulkan munculnya barang berkualitas dan bervariasi.

Kekurangan :
Yang kuat menindas yang lemah,
Pemerataan pendapatan sangat sulit dicapai,
Mendorong terjadinya krisis ekonomi,
Mengakibatkan terjadinya monopoli.

Sistem Ekonomi Campuran
Ciri-ciri :
Gabungan dari beberapa sistem ekonomi,
Barang modal vital dan sumber daya dikuasai oleh pemerintah,
Peran pemerintah dan sector swasta berimbang.

Kelebihan :
Pertumbuhan ekonomi teratur dan stabil,
Mendorong individu untuk mencari keuntungan,
Memperkecil pengaruh monopoli swasta.

Kekurangan :
Sulit untuk menentukan unsur yang benar sehingga memerlukan ketelitian dan kejelian.

Sistem Ekonomi Pancasila
Salah satu tata ekonomi yang dijiwai ideologi Pancasila yang didalamnya terkandung makna demokrasi ekonomi.

Kelebihan :
Usaha bersama atas asas kekeluargaan,
Cabang produksi dikuasai oleh negara,
Kekayaan alam untuk kemakmuran rakyat,
Menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

Kekurangan :
Eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain,
Sistem etatisme bersifat dominan serta mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit ekonomi di luar sektor negara,
Bentuk monopoli yang merugikan masyarakat.


Perilaku Konsumen
Pengertian
Konsumsi adalah kegiatan manusia yang mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan.
Nilai guna (utility) adalah kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seseorang dari mengonsumsi barang/ jasa.

Pendekatan Kardinal (tingkat kepuasan)
Pendekatan kardinal menerangkan bahwa tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen dari mengonsumsi barang atau jasa dapat diukur dengan satuan tertentu.
Pendekatan kardinal dibedakan menjadi : kepuasan total (total utility) dan kepuasan marginal (marginal utility).
Kepuasan total adalah seluruh kepuasan yang diperoleh konsumen dalam mengonsumsi barang/ jasa.
Kepuasan marginal adalah pertambahan/ pengurangan kepuasan sebagai akibat dari pertambahan/ pengurangan penggunaan satu unit barang tertentu.

Hukum Gossen I  (The Law of Diminishing Marginal Utility)
jika jumlah barang yang dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu terus ditambah, kepuasan total yang diperoleh juga bertambah. Akan tetapi, kepuasan marginal akan semakin berkurang. Bahkan bila konsumsi terus dilakukan, pada akhirnya tambahan kepuasan yang diperoleh akan menjadi negatif dan kepuasan total menjadi berkurang (menemui titik jenuh).

Hukum Gossen II
Pada dasarnya manusia cenderung memenuhi berbagai macam kebutuhan sampai pada tingkat intensitas (tingkat kepuasan) yang sama.

Pendekatan Ordinal
Tokoh : Francis Y. Edgeworth, V. Pareto, John R. Hicks, dan R. G. D. Allen.
Pendekatan ordinal menerangkan bahwa kepuasan manusia dalam mengonsumsi barang dan jasa tidak bisa diukur dengan nominal tertentu, tetapi hanya bisa dibandingkan (barang A lebih saya sukai daripada barang B).

Ciri-ciri kurva indiferensi :
Semakin ke kanan atas (menjauh dari titik nol), semakin tinggi tingkat kepuasannya,
Kurva indiferensi tidak berpotongan satu sama lain,
Berslop negatif,
Cembung terhadap titik nol.


Perilaku Produsen
Pengertian
Produksi adalah kegiatan menambah kegunaan suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.

Fungsi Produksi
Q = f(LRKT)

Ket :
Q = jumlah produksi yang dihasilkan
F = simbol persamaan fungsional
L = tenaga kerja
R = sumber daya alam
K = modal
T = teknologi yang digunakan

The Law of Diminishing Return – David Richardo
Apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu, produksi tambahan akan semakin berkurang dan pada akhirnya mencapai nilai negatif.


Pelaku Ekonomi
Rumah Tangga Konsumsi (RTK)
Sebagai konsumen
Sebagai pemasok/ pemilik faktor produksi
Sebagai penerima imbalan

Alam – Sewa
TK – Upah
Modal – Bunga
Skill – Laba

Rumah Tangga Produsen (RTP)
Sebagai produsen
Sebagai pengguna faktor produksi
Sebagai agen pembangunan

Rumah Tangga Negara (Pemerintah)
Sebagai pengatur
Sebagai konsumen (alat kantor, listrik, dll)
Sebagai produsen (investor) – PLN, Pertamina, PDAM

Masyarakat Ekonomi Luar Negeri
Sebagai konsumen
Sebagai produsen
Sebagai investor
Sebagai sumber tenaga ahli


Permintaan
Pengertian
Permintaan (demand) adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli konsumen pada berbagai tingkat harga dan pada periode tertentu.

Macam-Macam Permintaan
Dilihat dari Daya Beli Konsumen
Efektif – memiliki daya beli, sudah melakukan transaksi
Potensial – memiliki daya beli, belum melakukan transaksi
Absolute – tidak memiliki daya beli

Dilihat dari Jumlah Pemintanya
Permintaan individu
Permintaan pasar/ kolektif

Faktor Permintaan
Harga barang atau jasa,
Pendapatan,
Intensitas kebutuhan,
Perubahan tradisi, mode, selera,
Jumlah penduduk,
Perkiraan terhadap harga pada masa yang akan datang,
Perkiraan terhadap pendapatan pada masa yang akan datang,
Harga barang substitusi,
Harga barang komplementer,
Promosi.

Hukum Permintaan
Semakin rendah harga suatu barang, maka semakin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, semakin tinggi harga suatu barang, maka semakin sedikit permintaan terhadap barang tersebut.

Fungsi Permintaan

Qd = -aP + b         atau         Pd = a + bQ

Ket :
Qd = quantity demand (jumlah permintaan)
P = harga
a = gradient
b = konstanta

(P – P1)(Q2 – Q1) = (Q –Q1)(P2 – P1)

Elastisitas Permintaan
Faktor :
Ketersediaan barang substitusi,
Proporsi pendapatan yang dibelanjakan untuk suatu barang,
Kategori barang,
Keanekaragaman penggunaan barang.

Ed = ΔQ.P : ΔP.Q

Ket :
Q = jumlah permintaan awal
P = harga awal
ΔQ = perubahan jumlah permintaan
ΔP = perubahan harga

Macam-Macam Elastisitas Permintaan
Elastis (E > 1)
Inelastis (E < 1)
Uniter (E = 1)
Elastis Sempurna (E =  )
Inelastis Sempurna (E = 0)



Penawaran
Pengertian
Penawaran (supply) adalah jumlah barang atau jasa yang akan dijual (ditawarkan) pada tingkat harga tertentu.

Faktor Penawaran
Harga barang atau jasa,
Biaya produksi,
Teknologi,
Ekspektasi produsen,
Keuntungan yang diinginkan produsen,
Banyaknya pesaing.

Hukum Penawaran
Semakin tinggi harga barang, semakin banyak barang yang akan ditawarkan produsen. Sebaliknya, semakin rendah harga barang, jumlah barang yang ditawarkan produsen semakin sedikit.

Fungsi Penawaran
Q = aP + b
(P – P1)(Q2 – Q1) = (Q –Q1)(P2 – P1)

Elastisitas Penawaran
Faktor :
Waktu yang dibutuhkan saat produksi,
Daya tahan barang,
Mobilitas faktor produksi,
Kemudahan produsen baru untuk memasuki pasar.

Es = ΔQ.P : ΔP.Q

Macam-Macam Elastisitas Penawaran
Elastis (E > 1)
Inelastis (E < 1)
Uniter (E = 1)
Elastis Sempurna (E =  )
Inelastis Sempurna (E = 0)


Harga Keseimbangan
Proses Terbentuknya Harga Keseimbangan
Qs = Qd   – hasilnya P – lalu P disubstitusikan ke Qd

Pengaruh Pajak (t) terhadap Harga Keseimbangan
Ps = a + bQ menjadi Ps’ = a + bQ + t
Qs = a + bP menjadi Qs’ = a + b(P – t)
Keseimbangan pasar setelah pajak (Q,P) – Pd = Ps atau Pd = Ps

Pengaruh Subsidi (s) terhadap Harga Keseimbangan
Ps = a + bQ menjadi Ps’ = a + bQ – s
Keseimbangan pasar setelah subsidi – Pd = Ps atau Pd = Ps

Jumlah subsidi yang diberikan pemerintah (s0) = s.Q’
Subsidi konsumen (sk) = (P – P’)Q’
Subsidi produsen (sp) = s0 – sk


Pasar Barang
Pengertian
Pasar adalah suatu proses dimana penjual dan pembeli saling berinteraksi untuk menetapkan harga keseimbangan.

Syarat Pasar
Terdapat penjual dan pembeli,
Tersedia barang dan jasa yang diperjualbelikan,
Terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli melalui proses tawar menawar,
Tersedia media untuk interaksi antara penjual dan pembeli.

Fungsi Pasar
Distribusi
Pembentukan harga
Promosi

Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran yang ditandai oleh jumlah produsen dan konsumen sangat banyak dan hamper tidak terbatas.

Ciri-ciri :
Terdapat banyak penjual dan pembeli,
Barang yang diperdagangkan homogen (serupa),
Penjual bebas keluar masuk pasar,
Pembeli mengetahui kondisi pasar,
Faktor produksi bergerak bebas,
Tidak ada campur tangan pemerintah.

Kelebihan :
Tidak memerlukan iklan,
Tidak ada persaingan,
Adanya satu harga,
Kepuasan konsumen maksimal karena bebas menentukan harga,
Keuntungan produksen maksimal karena menjual barang sebanyak-banyaknya,
Produksi barang yang diperlukan konsumen dengan biaya yang minimal.

Kekurangan :
Tidak ada pilihan bagi konsumen untuk memilih barang,
Harga tidak bisa ditawar.

Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar yang jumlah penjula dan pembeli tidak sebanding atau tidak seimbang.

Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya ada satu penjual yang menguasai perdagangan barang atau jasa, sehingga pembeli tidak bisa mendapatkan barang pengganti (substitusi).
Ciri-ciri :
Penjual sulit untuk keluar masuk pasar,
Hanya ada satu penjual, banyak pembeli,
Harga ditentukan oleh penjual,
Pembeli tidak mempunyai pilihan lain dalam membeli barang.
Contoh : pengguna listrik dari PLN dapat mengganti listrik dengan gas alam sebagai pemanas.

Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat beberapa produsen atau sedikit perusahaan yang menjual produk yang identik atau mirip satu sama lain dengan jumlah pembeli yang banyak.
Ciri-ciri :
Menghasilkan barang standard an barang berbeda corak,
Terdapat beberapa penjual,
Terdapat banyak pembeli,
Penggunaan iklan sangat intensif,
Penjual baru sulit untuk masuk ke pasar.
Contoh : pasar semen yang dipasok perusahaan Semen Indonesia, Semen Gresik, Holcim, dll.

Pasar Duopoli
Pasar duopoly merupakan bentuk khusus dari pasar oligopoli yang didalam pasar hanya ada 2 penjual.

Pasar Monopolistik
Pasar monopolistik adalah suatu bentuk pasar dimana terdapat banyak produsen yang menjual produk yang sama, tetapi dengan berbagai macam variasi.
Ciri-ciri :
Terdapat banyak penjual,
Terdapat diferensiasi produk,
Penjual menentukan harga,
Persaingan yang ketat dalam kuantitas dan iklan.
Contoh : pasar sepeda motor di Indonesia.

Pasar Monopsoni
Pasar monopsoni adalah keadaan dimana satu pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang atau jasa dalam suatu pasar komoditas.

Pasar Oligopsoni
Pasar oligopsoni adalah kondisi pasar dimana terdapat beberapa pembeli yang masing-masing pembeli memiliki peran cukup besar untuk memengaruhi harga.


Pasar Input
Pengertian
Pasar input adalah pasar yang menyediakan berbagai faktor produksi.

Ciri-ciri Pasar Input
Tidak berwujud fisik, tetapi berwujud kegiatan,
Permintaan dan penawaran faktor produksi dilakukan dalam jumlah besar,
Jenis penawaran dan permintaan faktor produksi sesuai dengan produk yang dihasilkan,
Penawaran faktor produksi kadang merupakan monopoli,
Permintaan faktor produksi bersifat kolektif.

Macam-macam Pasar Input
Pasar Sumber Daya Alam/ Tanah
David Richardo : tinggi rendahnya sewa tanah ditentukan oleh kesuburan tanah.
Van Thunen : tinggi rendahnya sewa tanah tidak hanya ditentukan oleh kesuburan tanah, tetapi juga ditentukan oleh letak tanah dengan pasar.

Pasar Tenaga Kerja (TK)
Pasar TK adalah seluruh aktivitas dari pelaku yang tujuannya mempertemukan para pencari kerja dengan pengguna tenaga kerja.

Faktor Permintaan TK :
Perubahan tingkat upah,
Perubahan permintaan pasar terhadap hasil-hasil produksi,
Harga barang-barang modal.

Faktor Penawaran TK :
Tingkat upah
Jenis jabatan

Pasar Modal
Pasar modal adalah pasar tempat dana dan investasi jangka panjang diperjualbelikan.

Pasar Kewirausahaan

Kewirausahaan adalah inisiatif untuk mengorganisasi dan mengoordinasi faktor-faktor produksi untuk mencapai efisiensi maksimal.=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar