Konsep Geografi
Konsep Lokasi
Lokasi Absolut yaitu menunjukkan letak yang tetap terhadap sistem grid
atau koordinat.
Lokasi Relatif yaitu letak geografis.
Contoh : harga lahan untuk pemukiman akan mahal jika berada pada
lokasi yang strategis.
Konsep Jarak
Jarak berkaitan erat dengan lokasi.
Jarak dapat juga dinyatakan sebagai jarak tempuh (waktu perjalanan/
satuan biaya angkutan).
Contoh : dahulu Jakarta-Bandung ditempuh dengan waktu 5 jam,
tetapi setelah ada Tol Cipularang, Jakarta-Bandung bisa ditempuh dengan waktu 3
jam.
Konsep Keterjangkauan
Keterjangkauan berkaitan dengan kondisi medan atau ada tidaknya sarana
angkutan dan komunikasi yang dapat dipakai sehingga keterjangkauan tidak selalu
berkaitan dengan jarak.
Contoh : Desa Sukatani ke Kota Bandung sangatlah jauh, tetapi
Desa Sukatani mudah didatangi. Sebaliknya, Desa Rejosari sulit didatangi
meskipun jaraknya tidak jauh dari Bandung.
Konsep Morfologi
Morfologi adalah perwujudan bentuk daratan muka bumi sebagai hasil
pengangkatan atau penurunan wilayah.
Contoh : erosi dan sedimentasi (pengendapan).
Konsep Aglomerasi
Aglomerasi (pemusatan) adalah kecenderungan persebaran penduduk yang
bersifat mengelompok pada suatu wilayah yang relative sempit dan bersifat
menguntungkan karena kesamaan gejala/ faktor umum yang menguntungkan.
Contoh : di perkotaan umumnya kita menjumpai pemusatan penduduk
mengelompok berdasarkan keadaan ekonomi dan sosial; pengelompokkan kawasan
industri; daerah pusat perdagangan; kompleks perumahan di kota.
Konsep Pola
Pola berkaitan dengan susunan, bentuk, atau persebaran fenomena dalam
ruang muka bumi, baik fenomena yang bersifat alami maupun fenomena sosial
budaya.
Contoh : pemukiman penduduk di sepanjang jalan raya akan
memanjang mengikuti bentuk jalan.
Konsep Interaksi (Interdependensi)
Menunjukkan keterkaitan dan ketergantungan suatu daerah dengan daerah
lainnya guna memenuhi kebutuhan.
Contoh : perbedaan kondisi antara daerah pedesaan dan perkotaan
akan mengakibatkan terjadinya urbanisasi.
Konsep Nilai Kegunaan
Berkaitan dengan nilai guna suatu wilayah. Tiap wilayah mempunyai
potensi yang bisa dikembangkan sehingga nilai kegunaannya optimal.
Contoh : pantai landai yang bersih berpasir putih berpotensi
untuk daerah wisata; suatu wilayah belum tentu menguntungkan bagi penduduknya,
tetapi mungkin sangat bermanfaat bagi penduduk lainnya; penduduk kota
menganggap daerah pegunungan merupakan suatu daerah yang bagus untuk rekreasi,
tapi bagi penduduk setempat merupakan daerah yang sepi.
Konsep Diferensiasi Area
Menunjukkan bahwa suatu tempat memiliki perbedaan dengan tempat lain.
Contoh : di daerah pegunungan dengan udara dingin cocok untuk
berkebun sayuran sedangkan di dataran rendah cocok untuk pertanian padi.
Konsep Keterkaitan Keruangan
Menunjukkan keterkaitan antarwilayah baik keterkaitan unsur alam maupun
sosial.
Contoh : hubungan antara daerah berbatuan kapur dengan kesulitan
mencari air; keterkaitan antara tingkat erosi dengan kesuburan tanah; penduduk
pantai sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan.
Aspek Geografi
Aspek
Fisik
Aspek Topologi : mengkaji hal yang berkaitan
dengan letak wilayah, bentuk muka bumi, luas dan batas wilayah.
Aspek Biotik : mengkaji karakter fisik
manusia, hewan, dan tumbuhan dalam lingkup geosfer.
Aspek Non-Biotik : membahas batuan
(lithosfer), air (hidrosfer), udara (atmosfer).
Aspek
Non-Fisik
Mengkaji tentang manusia dan segala
aktivitasnya seperti aspek sosial
(adat istiadat, tradisi, lembaga sosial), aspek
ekonomi (industri, perdagangan, pertanian, pasar), aspek budaya (pendidikan, agama, bahsa, kesenian), dan aspek politik (kepartaian dan
pemerintahan).
Menurut
Bernard Varen (Varenius)
Terestrial : pengetahuan tentang bumi secara
keseluruhan, bentuk, dan ukurannya.
Astronomis : hubungan bumi dengan
bintang-bintang (cikal bakal ilmu kosmografi).
Komparatif : deskripsi lengkap tentang bumi,
letak, dan tempat-tempat di permukaan bumi.
Atmosferis : membicarakan tentang iklim.
Litosfer : menelaah permukaan bumi seperti
relief, vegetasi, dan fauna.
Manusia : membicarakan tentang penduduk,
perniagaan, dan pemerintahan.
Menurut
Immanuel Kant
Matematis : menelaah bentuk, ukuran, serta
perputaran bumi dan posisi terhadap matahari.
Moral : menelaah adat kebiasaan serta
perwatakan manusia.
Politik : menelaah relasi antarunit politis
latar belakang alam.
Perniagaan : menelaah adanya potensi niaga
khusus pada suatu negara.
Teologis : menelaah latar belakang alam
menjadikan bentuk-bentuk ibadat lahiriah yang berlainan.
Objek Studi Geografi
Objek
Material
Atmosfer : lapisan udara yang menyelubungi
bumi.
Litosfer : lapisan kulit bumi yang terletak
antara permukaan bumi sampai dengan kedalaman 1200 km. (tektonisme dan
vulkanisme)
Hidrosfer : lapisan air yang terdapat di dalam
bumi, di permukaan bumi, dan di udara.
Biosfer : gabungan ekosistem yang ada di
planet Bumi.
Antroposfer : lingkungan manusia dan
kehidupannya di permukaan bumi.
Objek
Formal
Fenomena keruangan.
Cara pandang dan berpikir mengenai fenomena
geosfer melalui analisis dengan pendeketan keruangan, kelingkungan, dan
kewilayahan.
Pendekatan Geografi
Pendekatan
Keruangan/ Spasial
Mempelajari tempat atau wilayah.
Contoh :
perencanaan pembukaan lahan untuk daerah pemukiman baru; kondisi morfologi
Papua menyebabkan sulitnya pembangunan sarana perhubungan darat; daerah
Gunungkidul tanahnya berupa karst.
Pendekatan
Kelingkungan/ Ekologi
Mempelajari interaksi makhluk hidup dengan
alam.
Memandang manusia sebagai subjek dalam
kesatuan ruang.
Contoh :
merebaknya penebangan hutan di beberapa wilayah dan didukung dengan tingginya
curah hujan, dapat mengakibatkan banjir dan longsor yang memakan korban jiwa
dan harta benda; keterkaitan antara fenomena banjir di Jakarta dengan perilaku
masyarakatnya yang sering membuang sampah di sungai.
Pendekatan
Kewilayahan/ Kompleks Wilayah
Mempelajari hubungan dua wilayah atau lebih.
Contoh :
penduduk dataran tinggi Bromo mayoritas menanami sayuran, sedangkan untuk
memenuhi kebutuhan beras mereka mendatangkan dari dataran rendah.
Prinsip Geografi
Prinsip
Deskripsi
Penjelasan atau gambaran lebih detail tentang
fenomena geosfer.
Disertai dengan peta, tabel, grafik, diagram,
chart, atau gambar.
Contoh : penjelasan
sebab terjadinya gempa di Indonesia disertai dengan peta.
Prinsip
Interelasi
Hubungan makhluk hidup dengan alam.
Contoh :
penduduk kota untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mendatangkan bahan pokok
dari desa dan orang desa membutuhkan alat elektronika dari kota; hutan dapat
menjadi daerah resapan air dan mencegah terjadinya banjir.
Prinsip
Distribusi
Menerangkan bahwa persebaran fenomena geografi
di permukaan bumi tidak merata.
Contoh :
vegetasi pohon Pinus dapat tumbuh baik di daerah dingin; tanaman teh akan dapat
tumbuh subur jika ditanam di daerah dengan kondisi lahan tertentu; peristiwa
vulkanisme menyebabkan adanya abu vulkanik yang keluar dari kepundan gunung api
yang tersebar oleh hembusan angin ke daerah sekitar gunung berapi; penduduk
pulau Jawa jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan penduduk pulau lainnya di
Indonesia.
Prinsip
Korologi
Gabungan antara prinsip deskripsi, interlasi,
dan distribusi.
Contoh : penduduk
Jawa sebagian besar bermata pencaharian petani, hal ini dikarenakan tanahnya
subur karena banyak gunung berapi yang tersebar di Pulau Jawa.
Gerakan Anggota Tata Surya
Teori
Geosentrime
Istilah astronomi yang menggambarkan alam
semesta dengan bumi sebagai pusatnya dan pusat pergerakan semua benda-benda
langit.
Tokoh : Claudius Ptolemaeus, Aristoteles.
Teori
Heliosentrisme
Teori yang berpendapat bahwa matahari bersifat
stasioner dan berada pada pusat alam semesta.
Matahari menjadi pusat peredaran benda-benda
langit.
Tokoh : Nicolaus
Copernicus, Johannes Kepler, Galileo Galilei.
Teori Pembentukan Jagat Raya
Teori Big
Bang/ Teori Ledakan Besar/ The Big Bang Theory
Jagat raya berawal dari adanya suatu massa
yang sangat besar mengalami ledakan yang sangat dahsyat karena adanya
reaksi pada inti massa. Ketika terjadi ledakan besar, bagian-bagian massa
tersebut berserakan dan terpental menjauhi pusat ledakan. Setelah miliaran
tahun kemudian, bagian-bagian yang terpental tersebut membentuk
kelompok-kelompok yang dikenal sebagai galaksi-galaksi dalam sistem tata surya.
Jagat raya ini tidak bersifat statis. Semakin
jauh jarak galaksi dari bumi, semakin cepat proses pengembangannya.
Pada masa dahulu, langit dan bumi pernah
bersatu, sebelum akhirnya terpisah seperti sekarang.
Tokoh : Edwin
Hubble, Arno Pnezias, Robert Wilson.
Teori Jagat
Raya Mengembang
Edwin
Hubble melakukan pengamatan terhadap
galaksi-galaksi yang letaknya sangat jauh. Galaksi-galaksi ini selalu bergerak
menjauhi pusat jagat raya dengan kecepatan tinggi. Jarak antargalaksi pun
semakin bertambah setiap saat. Hal ini berarti bahwa jagat raya tidak statis,
terus mengalami perkembangan.
Teori
Ekspansi dan Kontraksi/ Teori Mengembang dan Memampat/ The Oscillating Theory
Menurut teori ini, jagat raya terbentuk karena
adanya suatu siklus materi yang diawali dengan massa ekspansi yang disebabkan
oleh adanya reaksi inti hydrogen. Pada tahap ini, terbentuklah galaksi-galaksi.
Selanjutnya, galaksi dan bintang yang telah terbentuk akan meredup kemudian
memampat didahului dengan keluarnya pancaran panas yang sangat tinggi. Setelah
tahap memampat, maka tahap berikutnya adalah tahap mengembang dan kemudian pada
akhirnya memampat lagi.
Teori
Keadaan Tetap/ Staedy State Theory
Teori ini menjelaskan bahwa zat baru (hidrogen
– asal usul sebuah bintang) selalu diciptakan dalam ruang angkasa di antara
berbagai galaksi sehingga galaksi baru akan terbentuk menggantikan galaksi lama
yang telah menjauh.
Tokoh : Fred
Hoyle.
Teori
Berayun
Semua materi saling menjauh dan berasal dari
massa yang padat. Selanjutnya, materi itu gerakannya melambat kemudian berhenti
dan mulai mengerut lagi akibat gaya gravitasi. Lalu materi tersebut akan
memadat dan meledak lagi. Dalam proses ini tidak ada materi yang rusak atau
tercipta, tetapi hanya berubah tatanan.
Teori Alam
Semesta Quantum
Alam semesta sudah ada selamanya dan akan
selalu ada untuk selamanya pula. Dalam teori ini, ruang hampa pada hakikatnya
tidak ada, yang ada adalah partikel-partikel subatomik.
Teori Pembentukan Tata Surya
Teori
Nebula/ Hipotesis Kabut/ Teori Kabut Kant-Laplace
Dikemukakan bahwa di jagat raya
terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik
antargas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin
cepat. Dalam proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian
khatulistiwa terlempar memisah dan memadat karena pendinginan. Bagian yang
terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.
Tata surya masih berbentuk kabut yang
begitu pekat dan besar – kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat,
dimana pemadatan terjadi di pusat lingkaran yang kemudian membentuk matahari.
Pada saat yang bersamaan, materi lain pun terbentuk menjadi massa yang lebih
kecil dari matahari yang disebut sebagai planet, bergerak mengelilingi matahari
– materi-materi tersebut tumbuh semakin besar dan terus melakukan gerakan
secara teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan membentuk
susunan keluarga matahari.
Tokoh : Immanuel Kant dan Pierre
Simon de Laplace.
Teori
Planetesimal
Mula-mula ada matahari yang berpapasan dengan
sebuah bintang. Karena letaknya berdekatan, tarikan gravitasi bintang
menyebabkan sebagian matahari tertarik ke arah bintang tersebut. Ketika bintang
menjauh, bahan-bahan itu sebagian ada yang terlepas dan jatuh ke matahari, dan
sebagian menjadi gumpalan-gumpalan kecil (planetesimal) yang mulai melayang di
angkasa sebagai planet-planet yang mengelilingi matahari.
Tokoh : Thomas
C. Chamberlein dan Forest R. Moulton.
Teori Pasang Surut/ Teori Tidal
Pada saat sebuah bintang mendekat ke matahari, terjadi pasang surut
pada matahari membentuk lidah pijar yang sangat besar, menjulur dari massa
matahari dan merentang ke arah bintang itu. Ketika bintang menjauh, lidah pijar
ini mengalami perpecahan dan membentuk gumpalan gas di sekitar matahari sebagai
planet.
Tokoh : Sir James Jeans dan Harold Jeffreys.
Teori Lyttleton/ Teori Bintang
Kembar
Mula-mula ada dua buah bintang kembar. Kemudian salah satu bintang
meledak. Karena pengaruh gaya gravitasi, maka bintang yang meledak menjadi
kepingan-kepingan kecil yang bergerak mengelilingi bintang yang tidak meledak.
Bintang yang tidak meledak adalah matahari, sedangkan kepingan yang
mengitarinya adalah planet.
Teori Awan Debu/ Teori
Protoplanet
Tata surya terbentuk dari gumpalan gas dan debu yang sangat banyak.
Salah satu dari gumpalan tersebut mengalami pemampatan dan menarik
partikel-partikel debu yang kemudian membentuk gumpalan bola. Pada saat inilah
terjadi pilinan. Gumpalan bola menjadi berbentuk pipih menyerupai cakram karena
proses pilinan. Pada bagian yang lebih tebal terletak di tengah dan pada bagian
tepi proses pilinannya berlangsung cepat sehingga gumpalan menjadi terpecah
membentuk gumpalan-gumpalan yang lebih kecil. Gumpalan ini membeku kemudian
menjadi bahan planet (protoplanet).
Tokoh : Carl von Weizsaeker, Gerard P. Kuiper, Subrahmanyan Chandrasekhar.
Rotasi Bumi
Rotasi bumi menyebabkan :
·
Pergantian siang dan malam
·
Peredaran semu harian matahari
·
Peredaran semu benda-benda langit
·
Perbedaan waktu
·
Bentuk bumi agak tumbul (pepat bumi)
·
Penyimpangan arah angin
Revolusi Bumi
Revolusi bumi menyebabkan :
·
Pergantian musim
·
Peredaran semu tahunan matahari
·
Paralaks bintang
·
Perbedaan panjang siang dan malam
Hukum Kepler
Hukum Kepler I
“semua planet beredar
mengelilingi matahari dengan lintasan melalui jalan yang berbentuk elips dan
matahari berada di salah satu titik apinya”
Perihelium : titik terdekat bumi dengan matahari : 3 Januari
Aphelium : titik terjauh bumi dengan matahari : 5 Juli
Hukum Kepler II
“dalam periode yang sama, garis
hubung antara matahari dan planet membentuk bidang-bidang yang sama luasnya”
Planet berada pada titik terdekat dengan matahari : planet bergerak
cepat
Planet berada pada titik terjauh dengan matahari : planet bergerak
lambat
Hukum Kepler III
“pangkat dua periode sebuah
planet mengelilingi matahari berbanding dengan pangkat tiga jarak rata-rata ke
matahari”
Teori Pengapungan Benua
Oleh Alfred Wegener.
Sekitar 200 juta tahun yang lalu, di bumi hanya ada satu benua dan satu
samudera yang sangat luas. Benua itu dinamakan Pangea, sedangkan samudera itu dinamakan Panthalasa.
Sekitar 180 juta tahun yang lalu, Pangea pecah menjadi dua, pecahan di
bagian utara dinamakan Laurasia dan
di bagian selatan dinamakan Gondwana.
Kedua benua tersebut dipisahkan oleh Laut
Tethys.
Laurasia merupakan cikal bakal benua-benua di belahan bumi utara,
meliputi Eurasia, Amerika Utara, dan pulau-pulau kecil di
sekitarnya.
Gondwana merupakan cikal bakal benua-benua di belahan bumi selatan,
meliputi Amerika Selatan, Afrika, SubBenua India, Australia,
dan Antartika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar