Minggu, 06 Desember 2015

Ringkasan Materi Geografi X Semester 1

Konsep Geografi

Konsep Lokasi
Lokasi Absolut yaitu menunjukkan letak yang tetap terhadap sistem grid atau koordinat.
Lokasi Relatif yaitu letak geografis.
Contoh : harga lahan untuk pemukiman akan mahal jika berada pada lokasi yang strategis.

Konsep Jarak
Jarak berkaitan erat dengan lokasi.
Jarak dapat juga dinyatakan sebagai jarak tempuh (waktu perjalanan/ satuan biaya angkutan).
Contoh : dahulu Jakarta-Bandung ditempuh dengan waktu 5 jam, tetapi setelah ada Tol Cipularang, Jakarta-Bandung bisa ditempuh dengan waktu 3 jam.

Konsep Keterjangkauan
Keterjangkauan berkaitan dengan kondisi medan atau ada tidaknya sarana angkutan dan komunikasi yang dapat dipakai sehingga keterjangkauan tidak selalu berkaitan dengan jarak.
Contoh : Desa Sukatani ke Kota Bandung sangatlah jauh, tetapi Desa Sukatani mudah didatangi. Sebaliknya, Desa Rejosari sulit didatangi meskipun jaraknya tidak jauh dari Bandung.

Konsep Morfologi
Morfologi adalah perwujudan bentuk daratan muka bumi sebagai hasil pengangkatan atau penurunan wilayah.
Contoh : erosi dan sedimentasi (pengendapan).

Konsep Aglomerasi
Aglomerasi (pemusatan) adalah kecenderungan persebaran penduduk yang bersifat mengelompok pada suatu wilayah yang relative sempit dan bersifat menguntungkan karena kesamaan gejala/ faktor umum yang menguntungkan.
Contoh : di perkotaan umumnya kita menjumpai pemusatan penduduk mengelompok berdasarkan keadaan ekonomi dan sosial; pengelompokkan kawasan industri; daerah pusat perdagangan; kompleks perumahan di kota.

Konsep Pola
Pola berkaitan dengan susunan, bentuk, atau persebaran fenomena dalam ruang muka bumi, baik fenomena yang bersifat alami maupun fenomena sosial budaya.
Contoh : pemukiman penduduk di sepanjang jalan raya akan memanjang mengikuti bentuk jalan.

Konsep Interaksi (Interdependensi)
Menunjukkan keterkaitan dan ketergantungan suatu daerah dengan daerah lainnya guna memenuhi kebutuhan.
Contoh : perbedaan kondisi antara daerah pedesaan dan perkotaan akan mengakibatkan terjadinya urbanisasi.

Konsep Nilai Kegunaan
Berkaitan dengan nilai guna suatu wilayah. Tiap wilayah mempunyai potensi yang bisa dikembangkan sehingga nilai kegunaannya optimal.
Contoh : pantai landai yang bersih berpasir putih berpotensi untuk daerah wisata; suatu wilayah belum tentu menguntungkan bagi penduduknya, tetapi mungkin sangat bermanfaat bagi penduduk lainnya; penduduk kota menganggap daerah pegunungan merupakan suatu daerah yang bagus untuk rekreasi, tapi bagi penduduk setempat merupakan daerah yang sepi.

Konsep Diferensiasi Area
Menunjukkan bahwa suatu tempat memiliki perbedaan dengan tempat lain.
Contoh : di daerah pegunungan dengan udara dingin cocok untuk berkebun sayuran sedangkan di dataran rendah cocok untuk pertanian padi.

Konsep Keterkaitan Keruangan
Menunjukkan keterkaitan antarwilayah baik keterkaitan unsur alam maupun sosial.
Contoh : hubungan antara daerah berbatuan kapur dengan kesulitan mencari air; keterkaitan antara tingkat erosi dengan kesuburan tanah; penduduk pantai sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan.

Aspek Geografi

Aspek Fisik
Aspek Topologi : mengkaji hal yang berkaitan dengan letak wilayah, bentuk muka bumi, luas dan batas wilayah.
Aspek Biotik : mengkaji karakter fisik manusia, hewan, dan tumbuhan dalam lingkup geosfer.
Aspek Non-Biotik : membahas batuan (lithosfer), air (hidrosfer), udara (atmosfer).

Aspek Non-Fisik
Mengkaji tentang manusia dan segala aktivitasnya seperti aspek sosial (adat istiadat, tradisi, lembaga sosial), aspek ekonomi (industri, perdagangan, pertanian, pasar), aspek budaya (pendidikan, agama, bahsa, kesenian), dan aspek politik (kepartaian dan pemerintahan).

Menurut Bernard Varen (Varenius)
Terestrial : pengetahuan tentang bumi secara keseluruhan, bentuk, dan ukurannya.
Astronomis : hubungan bumi dengan bintang-bintang (cikal bakal ilmu kosmografi).
Komparatif : deskripsi lengkap tentang bumi, letak, dan tempat-tempat di permukaan bumi.
Atmosferis : membicarakan tentang iklim.
Litosfer : menelaah permukaan bumi seperti relief, vegetasi, dan fauna.
Manusia : membicarakan tentang penduduk, perniagaan, dan pemerintahan.

Menurut Immanuel Kant
Matematis : menelaah bentuk, ukuran, serta perputaran bumi dan posisi terhadap matahari.
Moral : menelaah adat kebiasaan serta perwatakan manusia.
Politik : menelaah relasi antarunit politis latar belakang alam.
Perniagaan : menelaah adanya potensi niaga khusus pada suatu negara.
Teologis : menelaah latar belakang alam menjadikan bentuk-bentuk ibadat lahiriah yang berlainan.

Objek Studi Geografi

Objek Material
Atmosfer : lapisan udara yang menyelubungi bumi.
Litosfer : lapisan kulit bumi yang terletak antara permukaan bumi sampai dengan kedalaman 1200 km. (tektonisme dan vulkanisme)
Hidrosfer : lapisan air yang terdapat di dalam bumi, di permukaan bumi, dan di udara.
Biosfer : gabungan ekosistem yang ada di planet Bumi.
Antroposfer : lingkungan manusia dan kehidupannya di permukaan bumi.

Objek Formal
Fenomena keruangan.
Cara pandang dan berpikir mengenai fenomena geosfer melalui analisis dengan pendeketan keruangan, kelingkungan, dan kewilayahan.

Pendekatan Geografi

Pendekatan Keruangan/ Spasial
Mempelajari tempat atau wilayah.
Contoh : perencanaan pembukaan lahan untuk daerah pemukiman baru; kondisi morfologi Papua menyebabkan sulitnya pembangunan sarana perhubungan darat; daerah Gunungkidul tanahnya berupa karst.

Pendekatan Kelingkungan/ Ekologi
Mempelajari interaksi makhluk hidup dengan alam.
Memandang manusia sebagai subjek dalam kesatuan ruang.
Contoh : merebaknya penebangan hutan di beberapa wilayah dan didukung dengan tingginya curah hujan, dapat mengakibatkan banjir dan longsor yang memakan korban jiwa dan harta benda; keterkaitan antara fenomena banjir di Jakarta dengan perilaku masyarakatnya yang sering membuang sampah di sungai.

Pendekatan Kewilayahan/ Kompleks Wilayah
Mempelajari hubungan dua wilayah atau lebih.
Contoh : penduduk dataran tinggi Bromo mayoritas menanami sayuran, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan beras mereka mendatangkan dari dataran rendah.

Prinsip Geografi

Prinsip Deskripsi
Penjelasan atau gambaran lebih detail tentang fenomena geosfer.
Disertai dengan peta, tabel, grafik, diagram, chart, atau gambar.
Contoh : penjelasan sebab terjadinya gempa di Indonesia disertai dengan peta.

Prinsip Interelasi
Hubungan makhluk hidup dengan alam.
Contoh : penduduk kota untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mendatangkan bahan pokok dari desa dan orang desa membutuhkan alat elektronika dari kota; hutan dapat menjadi daerah resapan air dan mencegah terjadinya banjir.

Prinsip Distribusi
Menerangkan bahwa persebaran fenomena geografi di permukaan bumi tidak merata.
Contoh : vegetasi pohon Pinus dapat tumbuh baik di daerah dingin; tanaman teh akan dapat tumbuh subur jika ditanam di daerah dengan kondisi lahan tertentu; peristiwa vulkanisme menyebabkan adanya abu vulkanik yang keluar dari kepundan gunung api yang tersebar oleh hembusan angin ke daerah sekitar gunung berapi; penduduk pulau Jawa jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan penduduk pulau lainnya di Indonesia.

Prinsip Korologi
Gabungan antara prinsip deskripsi, interlasi, dan distribusi.
Contoh : penduduk Jawa sebagian besar bermata pencaharian petani, hal ini dikarenakan tanahnya subur karena banyak gunung berapi yang tersebar di Pulau Jawa.

Gerakan Anggota Tata Surya

Teori Geosentrime
Istilah astronomi yang menggambarkan alam semesta dengan bumi sebagai pusatnya dan pusat pergerakan semua benda-benda langit.
Tokoh :  Claudius Ptolemaeus, Aristoteles.

Teori Heliosentrisme
Teori yang berpendapat bahwa matahari bersifat stasioner dan berada pada pusat alam semesta.
Matahari menjadi pusat peredaran benda-benda langit.
Tokoh : Nicolaus Copernicus, Johannes Kepler, Galileo Galilei.

Teori Pembentukan Jagat Raya

Teori Big Bang/ Teori Ledakan Besar/ The Big Bang Theory
Jagat raya berawal dari adanya suatu massa yang sangat besar mengalami ledakan yang sangat dahsyat karena adanya reaksi pada inti massa. Ketika terjadi ledakan besar, bagian-bagian massa tersebut berserakan dan terpental menjauhi pusat ledakan. Setelah miliaran tahun kemudian, bagian-bagian yang terpental tersebut membentuk kelompok-kelompok yang dikenal sebagai galaksi-galaksi dalam sistem tata surya.
Jagat raya ini tidak bersifat statis. Semakin jauh jarak galaksi dari bumi, semakin cepat proses pengembangannya.
Pada masa dahulu, langit dan bumi pernah bersatu, sebelum akhirnya terpisah seperti sekarang.
Tokoh : Edwin Hubble, Arno Pnezias, Robert Wilson.

Teori Jagat Raya Mengembang
Edwin Hubble melakukan pengamatan terhadap galaksi-galaksi yang letaknya sangat jauh. Galaksi-galaksi ini selalu bergerak menjauhi pusat jagat raya dengan kecepatan tinggi. Jarak antargalaksi pun semakin bertambah setiap saat. Hal ini berarti bahwa jagat raya tidak statis, terus mengalami perkembangan.

Teori Ekspansi dan Kontraksi/ Teori Mengembang dan Memampat/ The Oscillating Theory
Menurut teori ini, jagat raya terbentuk karena adanya suatu siklus materi yang diawali dengan massa ekspansi yang disebabkan oleh adanya reaksi inti hydrogen. Pada tahap ini, terbentuklah galaksi-galaksi. Selanjutnya, galaksi dan bintang yang telah terbentuk akan meredup kemudian memampat didahului dengan keluarnya pancaran panas yang sangat tinggi. Setelah tahap memampat, maka tahap berikutnya adalah tahap mengembang dan kemudian pada akhirnya memampat lagi.

Teori Keadaan Tetap/ Staedy State Theory
Teori ini menjelaskan bahwa zat baru (hidrogen – asal usul sebuah bintang) selalu diciptakan dalam ruang angkasa di antara berbagai galaksi sehingga galaksi baru akan terbentuk menggantikan galaksi lama yang telah menjauh.
Tokoh : Fred Hoyle.

Teori Berayun
Semua materi saling menjauh dan berasal dari massa yang padat. Selanjutnya, materi itu gerakannya melambat kemudian berhenti dan mulai mengerut lagi akibat gaya gravitasi. Lalu materi tersebut akan memadat dan meledak lagi. Dalam proses ini tidak ada materi yang rusak atau tercipta, tetapi hanya berubah tatanan.

Teori Alam Semesta Quantum
Alam semesta sudah ada selamanya dan akan selalu ada untuk selamanya pula. Dalam teori ini, ruang hampa pada hakikatnya tidak ada, yang ada adalah partikel-partikel subatomik.

Teori Pembentukan Tata Surya

Teori Nebula/ Hipotesis Kabut/ Teori Kabut Kant-Laplace
Dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antargas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat karena pendinginan. Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.
Tata surya masih berbentuk kabut yang begitu pekat dan besar – kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat, dimana pemadatan terjadi di pusat lingkaran yang kemudian membentuk matahari. Pada saat yang bersamaan, materi lain pun terbentuk menjadi massa yang lebih kecil dari matahari yang disebut sebagai planet, bergerak mengelilingi matahari – materi-materi tersebut tumbuh semakin besar dan terus melakukan gerakan secara teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan membentuk susunan keluarga matahari.
Tokoh : Immanuel Kant dan Pierre Simon de Laplace.

Teori Planetesimal
Mula-mula ada matahari yang berpapasan dengan sebuah bintang. Karena letaknya berdekatan, tarikan gravitasi bintang menyebabkan sebagian matahari tertarik ke arah bintang tersebut. Ketika bintang menjauh, bahan-bahan itu sebagian ada yang terlepas dan jatuh ke matahari, dan sebagian menjadi gumpalan-gumpalan kecil (planetesimal) yang mulai melayang di angkasa sebagai planet-planet yang mengelilingi matahari.
Tokoh : Thomas C. Chamberlein dan Forest R. Moulton.

Teori Pasang Surut/ Teori Tidal
Pada saat sebuah bintang mendekat ke matahari, terjadi pasang surut pada matahari membentuk lidah pijar yang sangat besar, menjulur dari massa matahari dan merentang ke arah bintang itu. Ketika bintang menjauh, lidah pijar ini mengalami perpecahan dan membentuk gumpalan gas di sekitar matahari sebagai planet.
Tokoh : Sir James Jeans dan Harold Jeffreys.

Teori Lyttleton/ Teori Bintang Kembar
Mula-mula ada dua buah bintang kembar. Kemudian salah satu bintang meledak. Karena pengaruh gaya gravitasi, maka bintang yang meledak menjadi kepingan-kepingan kecil yang bergerak mengelilingi bintang yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak adalah matahari, sedangkan kepingan yang mengitarinya adalah planet.

Teori Awan Debu/ Teori Protoplanet
Tata surya terbentuk dari gumpalan gas dan debu yang sangat banyak. Salah satu dari gumpalan tersebut mengalami pemampatan dan menarik partikel-partikel debu yang kemudian membentuk gumpalan bola. Pada saat inilah terjadi pilinan. Gumpalan bola menjadi berbentuk pipih menyerupai cakram karena proses pilinan. Pada bagian yang lebih tebal terletak di tengah dan pada bagian tepi proses pilinannya berlangsung cepat sehingga gumpalan menjadi terpecah membentuk gumpalan-gumpalan yang lebih kecil. Gumpalan ini membeku kemudian menjadi bahan planet (protoplanet).
Tokoh : Carl von Weizsaeker, Gerard P. Kuiper, Subrahmanyan Chandrasekhar.

Rotasi Bumi

Rotasi bumi menyebabkan :
·         Pergantian siang dan malam
·         Peredaran semu harian matahari
·         Peredaran semu benda-benda langit
·         Perbedaan waktu
·         Bentuk bumi agak tumbul (pepat bumi)
·         Penyimpangan arah angin

Revolusi Bumi

Revolusi bumi menyebabkan :
·         Pergantian musim
·         Peredaran semu tahunan matahari
·         Paralaks bintang
·         Perbedaan panjang siang dan malam

Hukum Kepler

Hukum Kepler I
“semua planet beredar mengelilingi matahari dengan lintasan melalui jalan yang berbentuk elips dan matahari berada di salah satu titik apinya”

Perihelium : titik terdekat bumi dengan matahari : 3 Januari
Aphelium : titik terjauh bumi dengan matahari : 5 Juli

Hukum Kepler II
“dalam periode yang sama, garis hubung antara matahari dan planet membentuk bidang-bidang yang sama luasnya”

Planet berada pada titik terdekat dengan matahari : planet bergerak cepat
Planet berada pada titik terjauh dengan matahari : planet bergerak lambat

Hukum Kepler III
“pangkat dua periode sebuah planet mengelilingi matahari berbanding dengan pangkat tiga jarak rata-rata ke matahari”

Teori Pengapungan Benua
Oleh Alfred Wegener.

Sekitar 200 juta tahun yang lalu, di bumi hanya ada satu benua dan satu samudera yang sangat luas. Benua itu dinamakan Pangea, sedangkan samudera itu dinamakan Panthalasa.

Sekitar 180 juta tahun yang lalu, Pangea pecah menjadi dua, pecahan di bagian utara dinamakan Laurasia dan di bagian selatan dinamakan Gondwana. Kedua benua tersebut dipisahkan oleh Laut Tethys.

Laurasia merupakan cikal bakal benua-benua di belahan bumi utara, meliputi Eurasia, Amerika Utara, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.


Gondwana merupakan cikal bakal benua-benua di belahan bumi selatan, meliputi Amerika Selatan, Afrika, SubBenua India, Australia, dan Antartika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar