Minggu, 06 Desember 2015

Ringkasan Materi Sejarah X Semester 1

FOSIL
Fosil adalah sisa-sisa organisme atau makhluk hidup yang telah membatu.



TRADISI LISAN (Oral Tradition)
Tradisi lisan sangat berkaitan dengan adat istiadat atau kebiasaan suatu masyarakat.
Kuntowijoyo : tradisi lisan merupakan sumber sejarah yang merekam masa lampau masyarakat manusia.
Jan Vansina : kesaksian lisan yang disampaikan secara verbal dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Ciri-ciri :
·         Pesan-pesan disampaikan secara lisan, baik melalui ucapan, nyanyian, maupun musik.
·         Tradisi lisan berasal dari generasi sebelum generasi sekarang.

Contoh :
·         Aktivitas bercocok tanam sampai sekarang masih ada karena diwariskan secara bertahap dan turun-temurun dari nenek moyang kita kepada generasi selanjutnya.
·         Aktivitas membuat gerabah yang mulai dikenal pada masa bercocok tanam yang semakin berkembang.

Cara mewariskan kebudayaan :
·         Adat istiadat
·         Cerita dongeng
·         Pertunjukkan hiburan
·         Kepercayaan masyarakat



MASA PRA AKSARA
Sistem Religi
·         Emosi keagamaan : penggerak keinginan manusia untuk meyakini sesuatu
·         Sistem keyakinan : nilai dan konsep tentang Tuhan
·         Sistem ritus dan upacara : tata kelakuan yang harus dilakukan untuk mengadakan hubungan dengan kekuatan yang melebihi manusia
·         Umat agama : sekelompok orang yang meyakini dan melaksanakan ajaran agamanya
·         Peralatan ritus dan upacara

Sistem Kemasyarakatan
Pada masa bercocok tanam, manusia purba menyadari bahwa mereka tidak dapat hidup sendirian dan memerlukan bantuan orang lain untuk membuka lahan pertanian. Sejak saat itulah sistem gotong royong mulai berkembang di Indonesia.

Pertanian
Sejak zaman neolitikum sistem persawahan mulai dikenal bangsa Indonesia, yaitu sejak manusia mulai hidup menetap secara permanen.

Kemampuan Berlayar
Salah satu jenis perahu yang digunakan masyarakat Indonesia pada masa praaksara adalah perahu bercadik (model paling terkenal di zaman Hindu-Buddha).

IPTEK
Memanfaatkan angin musim sebagai tenaga penggerak dalam aktivitas pelayaran dan perdagangan.
Mengenal ilmu astronomi sebagai petunjuk arah dalam pelayaran dan sebagai petunjuk waktu dalam pertanian.
Pembuatan alat batu.
Menemukan cara pembuatan api.

Sistem Bahasa
Alat komunikasi dalam bentuk perlambangan bunyi yang mempunyai makna yang hanya dipahami oleh orang yang memakai bahasa yang sama. Setiap bangsa melahirkan bahasanya masing-masing.

Organisasi Sosial
Terbentuknya suku.
·         Kesatuan keturunan
·         Kesatuan kedaerahan
·         Kesatuan sosial religious
·         Kesatuan sosial yang bersifat paguyuban (kesetiakawanan)
·         Kesatuan sosial yang bersifat patembayan (kepentingan yang bersifat meminta balas jasa)

Sistem Mata Pencaharian (Ekonomi)
Masyarakat mengembangkan sistem perdagangan yang disebut barter. Barter adalah tukar-menukar barang yang besar kecil nilai penggantinya ditentukan dan disepakati bersama.

Kesenian
Seni lukis di Indonesia diperkirakan sudah ada sejak masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut.



AHLI SEJARAH
Aristoteles : sejarah merupakan satu sistem yang meneliti kejadian tersusun dalam bentuk kronologi dan semua peristiwa masa lalu mempunyai catatan dan bukti-bukti yang kuat.
Francis Bacon : sejarah mempelajari hal-hal yang berkisar dalam waktu dan tempat dengan menggunakan ingatan sebagai instrument esensialnya.
Herodotus (The Father of History) : sejarah tidak berkembang ke arah depan dengan tujuan yang pasti, tetapi bergerak seperti garis lingkaran yang tinggi rendahnya diakibatkan oleh keadaan manusia.
Ibnu Khaldun : sejarah sebagai catatan tentang masyarakat, umat manusia, atau peradaban dunia dan tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat itu.
Moh. Ali : sejarah adalah peristiwa yang berkaitan dengan kehidupan manusia; sejarah adalah cerita yang tersusun secara sistematis; sejarah adalah ilmu yang menyelidiki perkembangan peristiwa dan kejadian pada masa lampau.
Moh. Hatta : sejarah bukan sekedar cerita dari kejayaan masa lalu, melainkan pemahaman di masa lampau yang didalamnya mengandung berbagai dinamika/ problematika yang dapat dijadikan pelajaran bagi manusia berikutnya.
Muh. Yamin : sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dibuktikan dengan kenyataan.
Patrick Gardiner : sejarah adalah ilmu yang mempelajari apa yang telah diperbuat oleh manusia.
R. G. Collingwood : sejarah adalah sejenis bentuk penelitian atau suatu penyiasatan tentang perkara-perkara yang telah dilakukan oleh manusia pada masa lampau.
Roeslan Abdulgani : sejarah merupakan salah satu ilmu yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis seluruh perkembangan masyarakat atau kemanusiaan di masa lampau beserta segala kejadiannya dengan maksud untuk dijadikan sebagai pedoman penentuan arah di masa depan.
Thomas Carlyle : sejarah adalah peristiwa masa lampau yang mempelajari biografi orang-orang terkenal.
Vico : sejarah adalah disiplin ilmu pertama manusia.
W. H. Walsh : sejarah berbeda dengan puisi dan filsafat.

W. J. S. Poerwadarminta (KBBI) : sejarah adalah kesusastraan lama, silsilah, dan asal-usul; sejarah adalah kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau; sejarah adalah ilmu pengetahuan, cerita, atau pelajaran tentang kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau.



PEWAYANGAN
Bermula dari kepercayaan animisme, dimainkan malam hari oleh dalang lewat boneka sebagai penjelmaan roh nenek moyang, lakon berisi petuah dan nasehat pada penonton.



PERADABAN
Masa Paleolithikum
Alat : masih asli, belum diasah, masih kasar
Sifat kehidupan : nomaden, belum kenal religi, food gathering

Masa Mesolithikum
Alat : mulai dipoles
Sifat kehidupan : setengah nomaden, mulai kenal religi, food gathering tingkat lanjut

Masa Neolithikum
Alat : dipoles, dihaluskan, diruncingkan
Sifat kehidupan : menetap, kenal religi, food producing, mengenal masyarakat (adanya kepala suku)

Masa Megalithikum
Alat : menggunakan batu-batu berukuran besar untuk berhubungan dengan religi
Sifat kehidupan : menetap, kenal religi, food producing, mengenal masyarakat (adanya kepala suku)



MASA AKSARA
Rekaman Tulisan
Prasasti
Kitab

Media Tulis
Daun lontar/ daun palem tal/ Borassus flabellifer
Kulit kayu/ kulit pohon
Jeluang/ kulit kayu pohon mulberry
Daun nipah
Bambu
Logam mulia



PRASASTI
Prasasti adalah peninggala tertulis yang dipahatkan dan dilukiskan pada bahan yang tidak mudah musnah, seperti pada batu, logam, dan gading.

Bahasa Prasasti
Sanskerta : bahasa pendidikan kuno, digunakan raja-raja abad ke-4 sampai ke-9
Jawa kuno : digunakan abad ke-9
Melayu kuno : dijumpai di daerah Sumatera
Bali kuno : huruf yang sering digunakan adalah Huruf Pallawa, Jawa Kuno, dan Pranagari

Prasasti Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur
Tujuh buah yupa (tugu batu peringatan acara kurban)
Huruf Pallawa
Bahasa Sanskerta
Abad ke-4

Prasasti Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat
Prasasi Ciaruteun : di muara Sungai CIsadane, batu besar disertai cap sepasang tapak kaki
Prasasti Jambu : di Bukit Koleangkak, sanjungan terhadap Raja Purnawarman
Prasasti Kebon Kopi : di Cidung Bulan Bogor, gambar dua telapak kaki gajah yang disamakan dengan gajah Airawata
Prasasti Cidanghiang : “inilah (tanda) keperwiraan, keagungan, dan keberanian yang sesungguh-sungguhnya dari raja dunia, Yang Mulia Purnawarman, yang menjadi panji sekalian raja
Prasasti Tugu : di Tugu Jakarta, prasasti terpanjang, penggalian sebuah saluran sepanjang 11  km yang bernama Gomati
Prasasti Pasir Awi dan Muara Cianten : aksara ikal (belum dapat dibaca), terdapat sepasang tapak kaki

Prasasti Kerajaan Sriwijaya di Sumatera Selatan
Prasasti Kedukan Bukit : 682 M, penaklukan Sriwijaya atas Minanga yang dipimpin oleh Raja Sriwijaya, bahasa melayu kuno
Prasasti Talang Tuo : 684 M, menerangkan nama raja yang memimpin penaklukan atas Minanga (Dapunta Hyang Sri Rajasa), bahasa melayu kuno, huruf pallawa
Prasasti Telaga Batu : kutukan bagi rakyat yang melakukan kejahatan dan tidak taat kepada perintah raja, bahasa melayu kuno
Prasasti Ligor : memuat tulisan Sriwijayendraraja (raja sriwijaya)
Prasasti Karang Berahi : permintaan kepada dewa agar menjaga kerajaan Sriwijaya dan menghukum orang jahat

Prasasti Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah
Prasasti Canggal : di Gunung Wukir, bahasa sanskerta, huruf pallawa, bagian dari bangunan lingga-yoni tempat pemujaan umat Hindu
Prasasti Tuk Mas : di desa Dakawu, sebuah mata air yang jernih dan bersih, sumber dari Sungai Gangga, India
Prasasti Kalasan : di desa Kalasan, mengenai Raja Panangkaran, 778 M, huruf pallawa, bahasa sanskerta
Prasasti Klurak : pembuatan bangunan suci dan Arca Manjusri (candi sewu) oleh Raja Indra
Prasasti Mantyasih : di desa Mantyasih, silsilah raja-raja Mataram dari Sanjaya sampai Dyah Belitung, bahasa Jawa kuno
Prasasti Dinoyo : 760 M, huruf kawi, bahasa sanskerta, menyebutkan sebuah kerajaan yang berpusat di Kanjuruhan (mungkin sekarang desa Kejuron) dengan rajanya bernama Dewa Simba

Prasasti Kerajaan Kediri di Jawa Timur
Prasasti Sirah Keting : 1104 M, tentang pemberian hadiah tanah kepada rakyat desa oleh Raja Jayawarsa
Prasasti Ngantang : 1135 M, tentang Raja Jayabaya yang memberikan hadiah kepada rakyat desa Ngantang sebidang tanah bebas pajak
Prasasti Jaring : 1181 M, dibuat oleh Raja Gandra, tentang sejumlah nama hewan, seperti Kebo Waruga dan Tikus Jinada
Prasasti Kamulan : 1194 M, pada masa pemerintahan Raja Kertajaya Kerajaan Kediri berhasil mengalahkan musuh

Prasasti Kerajaan Pajajaran di Jawa Barat
Prasasti Rakryan Juru Pangambat : 923 M, menceritakan pengembalian kekuasaan Raja Pajajaran
Prasasti Horen : bahwa penduduk di kampong Horen sering merasa tidak aman dari gangguan musuh
Prasasti Citasih : 1030 M, dibuat atas perintah Raja Maharaja Jayabhupati untuk memperingati bangunan Sang Hyang Tapak
Prasasti Astanagede : di Kawali Ciamis, menceritakan tentang perpindahan pusat pemerintahan dari Pakwan (Pakuan) Pajajaran ke Kawali



SENI SASTRA
Kitab adalah catatan tertulis hasil karya para pujangga yang dapat kita jadikan sebagai sumber sejarah untuk mengungkapkan peristiwa masa lalu.
Hasil kesusastraan zaman Indonesia Klasik tersebut ditulis dalam bentuk prosa (gancaran) dan syair (tembang).
Tembang Jawa Kuno : Kakawin
Tembang Jawa Tengahan : Kidung

Kitab pada Zaman Kerajaan Mataram Kuno
Kitab Ramayana oleh Walmiki : hasil karya sastra India, disadur pada abad ke-10 dalam bentuk kakawin, terdiri dari 7 kanda (7 bagian)
Kitab Mahabarata oleh Begawan Wiyasa dan Krisna Dwipayana : terdiri dari parwa
Kitab Sang Hyang Kamahayanikan oleh Mpu Sindok : ajaran Buddha Tantrayana

Kitab pada Zaman Kerajaan Kediri
Kitab Arjunawiwaha oleh Mpu Kanwa : pada masa Airlangga, 1030 M, kisah perkawinan Raja Airlangga
Kitab Kresnayana oleh Mpu Triguna : pada masa Jayawarsa, mengenai riwayat hidup Kresna pada masa kecil
Kitab Smaradahana oleh Mpu Dharmaja : pada masa Sri Kresnayana, menceritakan tentang hilangnya sepasang suami istri (dewa Karna dan dewi Ratih)
Kitab Baratayudha oleh Mpu Sedah dan Panuluh : pada masa Jayabaya, menceritakan perang Pandawa dan Kurawa
Kitab Gatotkacasraya oleh Mpu Panuluh : pada masa Jayabaya, menceritakan perkawinan Abimanyu (putra Arjuna) dengan Siti Sundhari atas bantuan Gatotkaca

Kitab pada Zaman Kerajaan Majapahit
Kitab Negarakertagama oleh Mpu Prapanca : pada masa Hayam Wuruk, menceritakan tentang Kerajaan SIngasari dari masa Ken Arok sampai Hayam Wuruk di Majapahit
Kitab Sutasoma oleh Mpu Tantular : terdapat kata Bhinneka Tunggal Ika Tanhana Dharma Mangrwa, menceritakan tentang Sutasoma, putra raja yang meninggalkan keduniawian untuk mendalami ajaran Buddha
Kitab Arjunawijaya oleh Mpu Tantular : perjuangan Raja Arjuna Sasrabahu dan Ratih Sumantri dalam melawan raja raksasa
Kitab Kutaramanawa oleh Gajah Mada : disusun berdasarkan Kutarasastra dan Hukum Munawasastra
Kitab Pararaton : berisi dongeng dan mitos
Kitab Sundayana : tentang Perang Bubat antara Majapahit dengan Pajajaran di lapangan Bubat
Kitab Panji Wijayakrama : riwayat Raden Wijaya sampai dengan menjadi Raja Majapahit
Kitab Ranggalawe : pemberontakan Ranggalawe dari Tuban terhadap Raja Jayanegara
Kitab Sorandaka : pemberontakan Sora terhadap Raja Jayanegara
Kitab Pamancangah : mengisahkan sejarah para dewa agung dari Kerajaan Gelgel Bali
Kitab Usana Jawa : penaklukan Bali oleh Gajah Mada dan Arya Damar
Kitab Usana Bali : tentang kekacauan di Bali yang disebabkan oleh ganasnya raksasa Maya Danawa

Masa Kekuasaan Kerajaan Islam
Syair : hasil karya sastra yang ditulis dalam bentuk puisi atau sajak (ex: Abdul Muluk dan Gurindam 12)
Hikayat : gancaran/ hasil karya sastra yang berbentuk dongeng (ex: Babad Tanah Jawi dan Hang Tuah)
Suluk : karangan prosa maupun puisi (ex: syair Perahu dan syair Si Burung Pingai)

TRADISI
Upacara Labuhan
Upacara labuhan adalah upacara mengirimkan barang-barang dan sesaji ke tempat-tempat yang dianggap keramat sebagai penolak bala untuk keselamatan masyarakat. Dilakukan sejak Panembahan Senopati memegang kekuasaan di Mataram. Upacara dilakukan satu hari setelah penobatan dan pada waktu ulang tahun penobatan (tinggalan dalem). Upacara ini dilaksanakan di Parangkusumo, Gunung Lawu, Gunung Merapi, Dlepih.

Tradisi Sadranan
Tradisi sadrenan adalah tradisi pemberian sesaji untuk anggota keluarga yang telah meninggal dunia.

Upacara Grebeg/ Sekaten
Sebelum dilaksanakan upacara grebeg, biasanya didahului dengan perayaan sekaten yang berbentuk pasar malam yang dimulai 1/ 2 minggu sebelum upacara tradisional. Upacara grebeg dilakukan setahun tiga kali. Grebeg Maulud (hari kelahiran Nabi Muhammad SAW), Grebeg Puasa (hari raya Idul Fitri), Grebeg Besar (hari raya Idul Adha).



FOLKLORE
Folk adalah sekelompok orang yang memiliki cirri-ciri pengenal fisik, sosial, dan kebudayaan sehingga dapat dibedakan dengan kelompok lainnya.
Lore adalah tradisi folk, sebagian kebudayaan yang diwariskan secara turun temurun secara lisan atau melalui suatu contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat.
Folklore adalah tradisi lisan dari suatu masyarakat yang tersebar atau diwariskan secara turun temurun.
Folklore menurut KBBI adalah adat istiadat tradisional dan cerita rakyat yang diwariskan secara turun temurun tetapi tidak dibukukan.

William R. Bascom, fungsi folklore :
·         Folklore sebagai sistem proyeksi (alat pencerminan angan-angan suatu kelompok)
·         Folklore sebagai alat pengesahan pranata dan lembaga kebudayaan
·         Folklore sebagai alat pendidikan anak
·         Folklore sebagai alat pemaksa dan penggagas norma agar masyarakat mematuhinya

Jan Harold Brunvard, pengelompokkan folklore :
Folklore Lisan : folklore yang bentuknya murni lisan (fakta mental)
·         Bahasa rakyat (dialek)
·         Ungkapan tradisional (peribahasa dan sindiran)
·         Pertanyaan tradisional (teka teki)
·         Sajak dan puisi rakyat (pantun dan syair)
·         Cerita prosa rakyat (mitos, legenda, dongeng)
·         Nyanyian rakyat (Ampar- Ampar Pisang, Olesio, Cublak-Cublak Suweng)

Folklore sebagian Lisan : fakta sosial
·         Kepercayaan dan takhayul
·         Permainan dan hiburan rakyat setempat
·         Teater rakyat (Lenong, Doger, Ludruk)
·         Tari rakyat (tari Tayuban, Doger, Jaran Kepang)
·         Adat kebiasaan (gotong royong dalam pembuatan jalan)
·         Pesta rakyat tradisional (bersih desa dan selamatan)

Folklore bukan Lisan : folklore yang bentuknya bukan lisan walaupun cara pembuatannya diajarkan secara lisan.
·         Arsitektur bangunan rumah yang tradisional (Joglo, Rumah Gadang, Rumah Bentang)
·         Seni kerajinan tangan tradisional
·         Pakaian dan perhiasan adat
·         Obat tradisional
·         Makanan dan minuman khas daerah



METODE PENELITIAN
Louis Gottchalk : metode sejarah adalah suatu kegiatan mengumpulkan, menguji, dan menganalisis data yang diperoleh dari peninggalan masa lampau, kemudian direkonstruksi berdasarkan data yang diperoleh sehingga menghasilkan kisah sejarah.
Gilbert J. Garraghan : metode penelitian sejarah adalah seperangkat aturan atau prinsip sistematis untuk mengumpulkan sumber sejarah secara efektif, menilainya secara kritis, dan mengajukan sintesis dari hal-hal yang dicapai dalam bentuk tertulis.



HEURISTIK
G. J. Reiner, heuristik adalah suatu teknik mencari dan mengumpulkan sumber.
Heuristik adalah upaya penelitian yang mendalam untuk menghimpun jejak-jejak sejarah atau mengumpulkan dokumen-dokumen agar dapat mengetahui segala bentuk peristiwa atau kejadian-kejadian bersejarah di masa lampau.

Kesalahan yang harus dihindari :
Kesalahan Holisme : kesalahan yang terjadi karena sejarawan memilih satu bagian yang penting dan menganggap pemilihan bagian tersebut dapat mewakili keseluruhannya.
Kesalahan Pragmatis : kesalahan yang terjadi karena sumber yang dipilih hanya untuk tujuan tertentu.
Kesalahan Ad Hominem : kesalahan ini muncul karena dalam pengumpulan sumber sejarah, peneliti memilih orang, otoritas, profesi, pangkat, atau jabatan tertentu.



HISTORIOGRAFI
Puncak dari penelitian sejarah adalah penelitian sejarah.
Hasil penulisan sejarah disebut historiografi.

Historiografi Tradisional
Historiografi tradisional adalah penulisan sejarah yang pada umumnya lebih mengedepankan unsur keturunan (genealogi), tetapi mempunyai kelemahan dalam struktur kronologi dan unsur biografi.

Ciri-ciri :
·         Merupakan refleksi/ gambaran klutural
·         Mengandung unsur mitos
·         Menjadikan alam sebagai kekuatan yang memengaruhi sejarah

Contoh : Kitab Arjunawiwaha, Kakawin Baratayudha, dan Babad Tanah Jawi

Historiografi Kolonial
Historiografi kolonial adalah penulisan sejarah yang bersifat eropasentris atau nearlandosentris yang artinya sejarah Indonesia itu ditulis untuk kepentingan dan dengan cara pandang kolonial.

Ciri-ciri :
·         Merupakan sejarah orang Belanda di Hindia Timur (Indonesia)
·         Bersifat diskriminatif
·         Menggunakan sumber-sumber Belanda
·         Menganggap bahwa Indonesia belum memiliki sejarah sebelum kedatangan orang Eropa (Belanda)
·         Berisi tentang sejarah orang besar dan sejarah politik

Contoh : Java, Geografisch, Etnologisch, Historich, Oud en Nieuw Oost Indien.

Historiografi Nasional
Historiografi nasional adalah penulisan sejarah peradaban bangsa Indonesia yang dilakukan secara wajar menurut kacamata bangsa Indonesia dengan tetap berpegang pada aturan metode sejarah secara universal.

Ciri-ciri :
·         Sudah mendapat komprasi/ perbandingan sumber kolonial dan lokal
·         Penulisnya adalah orang akademis/ kritis dalam bidang bahasa, kesusastraan, dan kepurbakalaan
·         Tidak hanya mengangkat sejarah orang besar dan negara saja, tetapi juga kebudayaan
·         Sumber tidak lagi hanya sumber arsip, tetapi juga sumber lokal

Contoh :
Sejarah Perlawanan-Perlawanan terhadap Kolonialisme dan Imperialisme
Sejarah Nasional Indonesia Jilid I sampai Jilid VI
Peranan Bangsa Indonesia dalam Sejarah Asia Tenggara
Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia Jilid I sampai Jilid XI



SUMBER SEJARAH
Sumber sejarah adalah segala warisan kebudayaan yang berbentuk lisan, tertulis, visual, serta dapat digunakan untuk mencari kebenaran, baik yang terdapat di Indonesia maupun di luar wilayah Indonesia, mulai zaman praaksara hingga sekarang.
Sumber berdasarkan sifatnya
Sumber primer : asli dan berasal dari zamannya (prasati, kronik, candi, masjid, nisan)
Sumber sekunder : berasal dari sumber kepustakaan kuno atau tiruan benda aslinya (babad, naskah)
Sumber tersier : buku-buku sejarah yang telah disusun dimana si pengarang tidak melakukan penelitian langsung

Sumber Tertulis (Dokumen) – berdasarkan bentuknya
Sumber tertulis adalah segala keterangan dalam bentuk laporan tertulis yang memuat fakta-fakta sejarah.
·         Autobiografi
·         Surat pribadi (diary/ memoar)
·         Surat kabar
·         Cerita roman
·         Dokumen pemerintah

Sumber Benda (Artefak) – berdasarkan bentuknya
Sumber benda adalah peninggalan manusia dari masa lampau yang berupa benda.
Contoh : fosil, senjata, perhiasan, prasasti, candi, patung

Sumber Lisan – berdasarkan bentuknya
Sumber lisan adalah segala keterangan yang dituturkan oleh pelaku saksi peristiwa yang terjadi pada masa lampau.

Sumber Rekaman – berdasarkan bentuknya
Sumber rekaman adalah sumber sejarah yang berupa rekaman, baik suara maupun gambar.
Contoh : rekaman peristiwa proklamasi



FAKTA SEJARAH
Fakta sejarah adalah keterangan atau kesimpulan tentang terjadinya peristiwa atau dasar bukti yang ditinggalkan sesudah mengalami pengujian secermat-cermatnya.

Fakta Lunak/ Soft Fact/ Cold Fact
Fakta yang masih labil, fakta yang masih perlu diuji kebenarannya.

Fakta Keras/ Hard Fact
Fakta yang sudah stabil, fakta yang sudah teruji kebenarannya

Fakta Mental
Gambaran tentang alam pikiran, pandangan, pendidikan, perasaan, dan sikap tokoh sejarah yang dilihat oleh pembuat dokumen.
Contoh : kisah Nyi Roro Kidul

Fakta Sosial
Perilaku individu atau kelompok dalam kondisi sosial yang berkembang pada suatu masyarakat pada zaman tertentu.
Contoh : upacara tradisional, adat istiadat, migrasi

Fakta Benda/ Artefak
Fakta yang merupakan peninggalan sejarah berupa benda-benda.
Contoh : pecahan keramik, mata uang, materai kuno, perangko kuno



MACAM – MACAM SEJARAH
Pembagian Sejarah Berdasarkan Tujuan dan Sifat yang Terkandung didalamnya
Sejarah Naratif/ Ekspositoris
Sejarah sebagai kisah yang mengutamakan fakta-fakta sebagai nilai inti yang tersusun secara kronologis dan disusun untuk peritiwanya sendiri.
Sejarah Didaktif/ Instruktif
Sejarah yang membicarakan persoalan kenegaraan.
Sejarah Genetik
Menganggap peristiwa sejarah yang kompleks sebagai suatu jalinan erat antara sebab dan akibat.

Pembagian Sejarah Berdasarkan Cakupan Wilayah Pembahasan
Sejarah Dunia
Peristiwa yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan masyarakat internasional atau dunia.
Contoh : Revolusi Amerika, Revolusi Perancis, Perang Dunia I, Perang Dunia II
Sejarah Nasional Indonesia
Contoh : Sejarah Nasional Indonesia Jilid I-VI
Sejarah Lokal
Peristiwa yang terjadi pada masa lampau di wilayah tertentu di dalam negara Indonesia.
H. P. R. Finberg, sejarah lokal adalah asal usul, pertumbuhan, perkembangan, dan kejatuhan dari kelompok masyarakat lokal sehingga problem pokok dalam penyusunannya harus bertumpu pada realitas lokal.

Pembagian Sejarah Berdasarkan Tema
Sejarah Sosial
Sejarah yang mengkaji sejarah kegiatan manusia di masyarakat dengan interelasi ilmu sosial yang menitikberatkan manusia sebagai objeknya.
Kuntowijoyo : model sinkronis (penulisan sejarah sosial dengan sedikit saja dimensi waktu seperti sistem yang terdiri dari struktur dan bagiannya) dan model diakronis (penulisan sejarah sosial lebih mengutamakan tulisan yang berdimensi waktu dengan sedikit saja luasan ruang).
Pelopor sejarah sosial di Indonesia : Sartono Kartodirjo
Sejarah Politik
Menceritakan hal-hal yagn berkaitan dengan masalah politik.
Sejarah Intelektual
Menekankan pada alam pikiran manusia pada masa lampau.
Contoh :  ideology
Sejarah Agraria
Julukan negara Indonesia : swasembada pangan, zamrud khatulistiwa, lumbung padi Asia
Sejarah Kebudayaan
Buckhardt, pendekatan sejarah kebudayaan bersifat sinkronis, sistematis, dan tanpa kesalahan kronologis.
Huizinga, sejarah kebudayaan adalah studi tentang struktur yang dapat melihat gejala yang mempunyai makna jelas dalam dirinya.
Contoh : Kehidupan Dunia Keraton Surakarta 1830-1939 oleh Darsiti Suratman
Sejarah Ekonomi
Substansi sejarah ekonomi : produksi barang dan jasa, pekerjaan, penghasilan, harga.
Sejarah Pendidikan
Bertujuan mengalihkan kebudayaan, teknologi, ide, dan nilai spiritual, serta estetika sejarah dari generasi tua kepada generasi muda dalam setiap masyarakat/ bangsa.
Sejarah Demografi : data kependudukan dalam suatu masyarakat.
Sejarah Etnis : aspek sosial, kebudayaan, ekonomi, kepercayaan masyarakat, interaksi dalam lingkungan kelompok, sistem kekerabatan, migrasi, perubahan sosial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar