FOSIL
Fosil adalah sisa-sisa organisme atau makhluk hidup yang telah membatu.
TRADISI LISAN
(Oral Tradition)
Tradisi lisan sangat berkaitan dengan adat istiadat atau kebiasaan
suatu masyarakat.
Kuntowijoyo : tradisi lisan
merupakan sumber sejarah yang merekam masa lampau masyarakat manusia.
Jan Vansina : kesaksian
lisan yang disampaikan secara verbal dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Ciri-ciri :
·
Pesan-pesan disampaikan secara lisan, baik
melalui ucapan, nyanyian, maupun musik.
·
Tradisi lisan berasal dari generasi sebelum
generasi sekarang.
Contoh :
·
Aktivitas bercocok tanam sampai sekarang masih
ada karena diwariskan secara bertahap dan turun-temurun dari nenek moyang kita
kepada generasi selanjutnya.
·
Aktivitas membuat gerabah yang mulai dikenal
pada masa bercocok tanam yang semakin berkembang.
Cara mewariskan kebudayaan :
·
Adat istiadat
·
Cerita dongeng
·
Pertunjukkan hiburan
·
Kepercayaan masyarakat
MASA PRA
AKSARA
Sistem Religi
·
Emosi keagamaan : penggerak keinginan manusia
untuk meyakini sesuatu
·
Sistem keyakinan : nilai dan konsep tentang
Tuhan
·
Sistem ritus dan upacara : tata kelakuan yang
harus dilakukan untuk mengadakan hubungan dengan kekuatan yang melebihi manusia
·
Umat agama : sekelompok orang yang meyakini dan
melaksanakan ajaran agamanya
·
Peralatan ritus dan upacara
Sistem Kemasyarakatan
Pada masa bercocok tanam, manusia purba menyadari bahwa mereka tidak
dapat hidup sendirian dan memerlukan bantuan orang lain untuk membuka lahan
pertanian. Sejak saat itulah sistem gotong royong mulai berkembang di
Indonesia.
Pertanian
Sejak zaman neolitikum sistem persawahan mulai dikenal bangsa
Indonesia, yaitu sejak manusia mulai hidup menetap secara permanen.
Kemampuan Berlayar
Salah satu jenis perahu yang digunakan masyarakat Indonesia pada masa
praaksara adalah perahu bercadik (model paling terkenal di zaman Hindu-Buddha).
IPTEK
Memanfaatkan angin musim sebagai tenaga penggerak dalam aktivitas
pelayaran dan perdagangan.
Mengenal ilmu astronomi sebagai petunjuk arah dalam pelayaran dan
sebagai petunjuk waktu dalam pertanian.
Pembuatan alat batu.
Menemukan cara pembuatan api.
Sistem Bahasa
Alat komunikasi dalam bentuk perlambangan bunyi yang mempunyai makna
yang hanya dipahami oleh orang yang memakai bahasa yang sama. Setiap bangsa
melahirkan bahasanya masing-masing.
Organisasi Sosial
Terbentuknya suku.
·
Kesatuan keturunan
·
Kesatuan kedaerahan
·
Kesatuan sosial religious
·
Kesatuan sosial yang bersifat paguyuban
(kesetiakawanan)
·
Kesatuan sosial yang bersifat patembayan
(kepentingan yang bersifat meminta balas jasa)
Sistem Mata Pencaharian
(Ekonomi)
Masyarakat mengembangkan sistem perdagangan yang disebut barter. Barter
adalah tukar-menukar barang yang besar kecil nilai penggantinya ditentukan dan
disepakati bersama.
Kesenian
Seni lukis di Indonesia diperkirakan sudah ada sejak masa berburu dan
mengumpulkan makanan tingkat lanjut.
AHLI SEJARAH
Aristoteles : sejarah
merupakan satu sistem yang meneliti kejadian
tersusun dalam bentuk kronologi dan semua peristiwa masa lalu mempunyai
catatan dan bukti-bukti yang kuat.
Francis Bacon : sejarah
mempelajari hal-hal yang berkisar dalam waktu dan tempat dengan menggunakan ingatan sebagai instrument
esensialnya.
Herodotus (The Father of History) : sejarah tidak berkembang ke arah depan
dengan tujuan yang pasti, tetapi bergerak seperti garis lingkaran yang tinggi
rendahnya diakibatkan oleh keadaan manusia.
Ibnu Khaldun : sejarah
sebagai catatan tentang masyarakat,
umat manusia, atau peradaban dunia dan tentang perubahan-perubahan yang terjadi
pada watak masyarakat itu.
Moh. Ali : sejarah adalah peristiwa yang berkaitan dengan
kehidupan manusia; sejarah adalah cerita yang tersusun secara sistematis; sejarah adalah ilmu yang menyelidiki perkembangan peristiwa dan
kejadian pada masa lampau.
Moh. Hatta : sejarah bukan sekedar cerita dari
kejayaan masa lalu, melainkan pemahaman di masa lampau yang didalamnya
mengandung berbagai dinamika/ problematika yang dapat dijadikan pelajaran bagi
manusia berikutnya.
Muh. Yamin : sejarah adalah
suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas
hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dibuktikan dengan kenyataan.
Patrick Gardiner : sejarah
adalah ilmu yang mempelajari apa yang
telah diperbuat oleh manusia.
R. G. Collingwood : sejarah
adalah sejenis bentuk penelitian atau suatu
penyiasatan tentang perkara-perkara yang telah dilakukan oleh manusia pada
masa lampau.
Roeslan Abdulgani : sejarah
merupakan salah satu ilmu yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis
seluruh perkembangan masyarakat atau kemanusiaan di masa lampau beserta segala
kejadiannya dengan maksud untuk dijadikan sebagai pedoman penentuan arah di masa depan.
Thomas Carlyle : sejarah
adalah peristiwa masa lampau yang mempelajari
biografi orang-orang terkenal.
Vico : sejarah adalah disiplin ilmu pertama manusia.
W. H. Walsh : sejarah berbeda dengan puisi dan filsafat.
W. J. S. Poerwadarminta
(KBBI) : sejarah adalah kesusastraan
lama, silsilah, dan asal-usul; sejarah adalah kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau;
sejarah adalah ilmu pengetahuan, cerita, atau pelajaran tentang kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi
pada masa lampau.
PEWAYANGAN
Bermula dari kepercayaan animisme, dimainkan malam hari oleh dalang
lewat boneka sebagai penjelmaan roh nenek moyang, lakon berisi petuah dan
nasehat pada penonton.
PERADABAN
Masa Paleolithikum
Alat : masih asli, belum diasah, masih kasar
Sifat kehidupan : nomaden, belum kenal religi, food gathering
Masa Mesolithikum
Alat : mulai dipoles
Sifat kehidupan : setengah nomaden, mulai kenal religi, food gathering
tingkat lanjut
Masa Neolithikum
Alat : dipoles, dihaluskan, diruncingkan
Sifat kehidupan : menetap, kenal religi, food producing, mengenal
masyarakat (adanya kepala suku)
Masa Megalithikum
Alat : menggunakan batu-batu berukuran besar untuk berhubungan dengan
religi
Sifat kehidupan : menetap, kenal religi, food producing, mengenal
masyarakat (adanya kepala suku)
MASA AKSARA
Rekaman Tulisan
Prasasti
Kitab
Media Tulis
Daun lontar/ daun palem tal/ Borassus
flabellifer
Kulit kayu/ kulit pohon
Jeluang/ kulit kayu pohon mulberry
Daun nipah
Bambu
Logam mulia
PRASASTI
Prasasti adalah peninggala tertulis yang dipahatkan dan dilukiskan pada
bahan yang tidak mudah musnah, seperti pada batu, logam, dan gading.
Bahasa Prasasti
Sanskerta : bahasa pendidikan kuno, digunakan raja-raja abad ke-4
sampai ke-9
Jawa kuno : digunakan abad ke-9
Melayu kuno : dijumpai di daerah Sumatera
Bali kuno : huruf yang sering digunakan adalah Huruf Pallawa, Jawa
Kuno, dan Pranagari
Prasasti Kerajaan Kutai di Kalimantan
Timur
Tujuh buah yupa (tugu batu peringatan acara kurban)
Huruf Pallawa
Bahasa Sanskerta
Abad ke-4
Prasasti Kerajaan Tarumanegara
di Jawa Barat
Prasasi Ciaruteun : di muara Sungai CIsadane, batu besar disertai cap
sepasang tapak kaki
Prasasti Jambu : di Bukit Koleangkak, sanjungan terhadap Raja
Purnawarman
Prasasti Kebon Kopi : di Cidung Bulan Bogor, gambar dua telapak kaki
gajah yang disamakan dengan gajah Airawata
Prasasti Cidanghiang : “inilah
(tanda) keperwiraan, keagungan, dan keberanian yang sesungguh-sungguhnya dari
raja dunia, Yang Mulia Purnawarman, yang menjadi panji sekalian raja”
Prasasti Tugu : di Tugu Jakarta, prasasti terpanjang, penggalian sebuah
saluran sepanjang 11 km yang bernama
Gomati
Prasasti Pasir Awi dan Muara Cianten : aksara ikal (belum dapat
dibaca), terdapat sepasang tapak kaki
Prasasti Kerajaan Sriwijaya di
Sumatera Selatan
Prasasti Kedukan Bukit : 682 M, penaklukan Sriwijaya atas Minanga yang
dipimpin oleh Raja Sriwijaya, bahasa melayu kuno
Prasasti Talang Tuo : 684 M, menerangkan nama raja yang memimpin
penaklukan atas Minanga (Dapunta Hyang Sri Rajasa), bahasa melayu kuno, huruf
pallawa
Prasasti Telaga Batu : kutukan bagi rakyat yang melakukan kejahatan dan
tidak taat kepada perintah raja, bahasa melayu kuno
Prasasti Ligor : memuat tulisan Sriwijayendraraja (raja sriwijaya)
Prasasti Karang Berahi : permintaan kepada dewa agar menjaga kerajaan
Sriwijaya dan menghukum orang jahat
Prasasti Kerajaan Mataram Kuno
di Jawa Tengah
Prasasti Canggal : di Gunung Wukir, bahasa sanskerta, huruf pallawa,
bagian dari bangunan lingga-yoni tempat pemujaan umat Hindu
Prasasti Tuk Mas : di desa Dakawu, sebuah mata air yang jernih dan
bersih, sumber dari Sungai Gangga, India
Prasasti Kalasan : di desa Kalasan, mengenai Raja Panangkaran, 778 M,
huruf pallawa, bahasa sanskerta
Prasasti Klurak : pembuatan bangunan suci dan Arca Manjusri (candi
sewu) oleh Raja Indra
Prasasti Mantyasih : di desa Mantyasih, silsilah raja-raja Mataram dari
Sanjaya sampai Dyah Belitung, bahasa Jawa kuno
Prasasti Dinoyo : 760 M, huruf kawi, bahasa sanskerta, menyebutkan
sebuah kerajaan yang berpusat di Kanjuruhan (mungkin sekarang desa Kejuron)
dengan rajanya bernama Dewa Simba
Prasasti Kerajaan Kediri di Jawa
Timur
Prasasti Sirah Keting : 1104 M, tentang pemberian hadiah tanah kepada
rakyat desa oleh Raja Jayawarsa
Prasasti Ngantang : 1135 M, tentang Raja Jayabaya yang memberikan
hadiah kepada rakyat desa Ngantang sebidang tanah bebas pajak
Prasasti Jaring : 1181 M, dibuat oleh Raja Gandra, tentang sejumlah
nama hewan, seperti Kebo Waruga dan Tikus Jinada
Prasasti Kamulan : 1194 M, pada masa pemerintahan Raja Kertajaya
Kerajaan Kediri berhasil mengalahkan musuh
Prasasti Kerajaan Pajajaran di
Jawa Barat
Prasasti Rakryan Juru Pangambat : 923 M, menceritakan pengembalian
kekuasaan Raja Pajajaran
Prasasti Horen : bahwa penduduk di kampong Horen sering merasa tidak
aman dari gangguan musuh
Prasasti Citasih : 1030 M, dibuat atas perintah Raja Maharaja
Jayabhupati untuk memperingati bangunan Sang Hyang Tapak
Prasasti Astanagede : di Kawali Ciamis, menceritakan tentang
perpindahan pusat pemerintahan dari Pakwan (Pakuan) Pajajaran ke Kawali
SENI SASTRA
Kitab adalah catatan tertulis hasil karya para pujangga yang dapat kita
jadikan sebagai sumber sejarah untuk mengungkapkan peristiwa masa lalu.
Hasil kesusastraan zaman Indonesia Klasik tersebut ditulis dalam bentuk
prosa (gancaran) dan syair (tembang).
Tembang Jawa Kuno : Kakawin
Tembang Jawa Tengahan : Kidung
Kitab pada Zaman Kerajaan
Mataram Kuno
Kitab Ramayana oleh Walmiki :
hasil karya sastra India, disadur pada abad ke-10 dalam bentuk kakawin, terdiri
dari 7 kanda (7 bagian)
Kitab Mahabarata oleh Begawan
Wiyasa dan Krisna Dwipayana : terdiri dari parwa
Kitab Sang Hyang Kamahayanikan
oleh Mpu Sindok : ajaran Buddha Tantrayana
Kitab pada Zaman Kerajaan Kediri
Kitab Arjunawiwaha oleh Mpu
Kanwa : pada masa Airlangga, 1030 M, kisah perkawinan Raja Airlangga
Kitab Kresnayana oleh Mpu
Triguna : pada masa Jayawarsa, mengenai riwayat hidup Kresna pada masa kecil
Kitab Smaradahana oleh Mpu
Dharmaja : pada masa Sri Kresnayana, menceritakan tentang hilangnya sepasang
suami istri (dewa Karna dan dewi Ratih)
Kitab Baratayudha oleh Mpu
Sedah dan Panuluh : pada masa Jayabaya, menceritakan perang Pandawa dan Kurawa
Kitab Gatotkacasraya oleh Mpu
Panuluh : pada masa Jayabaya, menceritakan perkawinan Abimanyu (putra Arjuna)
dengan Siti Sundhari atas bantuan Gatotkaca
Kitab pada Zaman Kerajaan
Majapahit
Kitab Negarakertagama oleh
Mpu Prapanca : pada masa Hayam Wuruk, menceritakan tentang Kerajaan SIngasari
dari masa Ken Arok sampai Hayam Wuruk di Majapahit
Kitab Sutasoma oleh Mpu
Tantular : terdapat kata Bhinneka Tunggal Ika Tanhana Dharma Mangrwa,
menceritakan tentang Sutasoma, putra raja yang meninggalkan keduniawian untuk
mendalami ajaran Buddha
Kitab Arjunawijaya oleh Mpu
Tantular : perjuangan Raja Arjuna Sasrabahu dan Ratih Sumantri dalam melawan
raja raksasa
Kitab Kutaramanawa oleh Gajah
Mada : disusun berdasarkan Kutarasastra dan Hukum Munawasastra
Kitab Pararaton : berisi
dongeng dan mitos
Kitab Sundayana : tentang
Perang Bubat antara Majapahit dengan Pajajaran di lapangan Bubat
Kitab Panji Wijayakrama :
riwayat Raden Wijaya sampai dengan menjadi Raja Majapahit
Kitab Ranggalawe :
pemberontakan Ranggalawe dari Tuban terhadap Raja Jayanegara
Kitab Sorandaka :
pemberontakan Sora terhadap Raja Jayanegara
Kitab Pamancangah :
mengisahkan sejarah para dewa agung dari Kerajaan Gelgel Bali
Kitab Usana Jawa : penaklukan
Bali oleh Gajah Mada dan Arya Damar
Kitab Usana Bali : tentang
kekacauan di Bali yang disebabkan oleh ganasnya raksasa Maya Danawa
Masa Kekuasaan Kerajaan Islam
Syair : hasil karya sastra yang ditulis dalam bentuk puisi atau sajak
(ex: Abdul Muluk dan Gurindam 12)
Hikayat : gancaran/ hasil karya sastra yang berbentuk dongeng (ex:
Babad Tanah Jawi dan Hang Tuah)
Suluk : karangan prosa maupun puisi (ex: syair Perahu dan syair Si
Burung Pingai)
TRADISI
Upacara Labuhan
Upacara labuhan adalah upacara mengirimkan barang-barang dan sesaji ke
tempat-tempat yang dianggap keramat sebagai penolak bala untuk keselamatan
masyarakat. Dilakukan sejak Panembahan Senopati memegang kekuasaan di Mataram.
Upacara dilakukan satu hari setelah penobatan dan pada waktu ulang tahun
penobatan (tinggalan dalem). Upacara
ini dilaksanakan di Parangkusumo, Gunung Lawu, Gunung Merapi, Dlepih.
Tradisi Sadranan
Tradisi sadrenan adalah tradisi pemberian sesaji untuk anggota keluarga
yang telah meninggal dunia.
Upacara Grebeg/ Sekaten
Sebelum dilaksanakan upacara grebeg, biasanya didahului dengan perayaan
sekaten yang berbentuk pasar malam yang dimulai 1/ 2 minggu sebelum upacara
tradisional. Upacara grebeg dilakukan setahun tiga kali. Grebeg Maulud (hari
kelahiran Nabi Muhammad SAW), Grebeg Puasa (hari raya Idul Fitri), Grebeg Besar
(hari raya Idul Adha).
FOLKLORE
Folk adalah sekelompok orang
yang memiliki cirri-ciri pengenal fisik, sosial, dan kebudayaan sehingga dapat
dibedakan dengan kelompok lainnya.
Lore adalah tradisi folk,
sebagian kebudayaan yang diwariskan secara turun temurun secara lisan atau
melalui suatu contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu
pengingat.
Folklore adalah tradisi lisan
dari suatu masyarakat yang tersebar atau diwariskan secara turun temurun.
Folklore menurut KBBI adalah
adat istiadat tradisional dan cerita rakyat yang diwariskan secara turun
temurun tetapi tidak dibukukan.
William R. Bascom, fungsi
folklore :
·
Folklore sebagai sistem proyeksi (alat
pencerminan angan-angan suatu kelompok)
·
Folklore sebagai alat pengesahan pranata dan
lembaga kebudayaan
·
Folklore sebagai alat pendidikan anak
·
Folklore sebagai alat pemaksa dan penggagas
norma agar masyarakat mematuhinya
Jan Harold Brunvard,
pengelompokkan folklore :
Folklore Lisan : folklore yang bentuknya murni lisan (fakta
mental)
·
Bahasa rakyat (dialek)
·
Ungkapan tradisional (peribahasa dan sindiran)
·
Pertanyaan tradisional (teka teki)
·
Sajak dan puisi rakyat (pantun dan syair)
·
Cerita prosa rakyat (mitos, legenda, dongeng)
·
Nyanyian rakyat (Ampar- Ampar Pisang, Olesio,
Cublak-Cublak Suweng)
Folklore sebagian Lisan : fakta sosial
·
Kepercayaan dan takhayul
·
Permainan dan hiburan rakyat setempat
·
Teater rakyat (Lenong, Doger, Ludruk)
·
Tari rakyat (tari Tayuban, Doger, Jaran Kepang)
·
Adat kebiasaan (gotong royong dalam pembuatan
jalan)
·
Pesta rakyat tradisional (bersih desa dan
selamatan)
Folklore bukan Lisan : folklore yang bentuknya bukan lisan
walaupun cara pembuatannya diajarkan secara lisan.
·
Arsitektur bangunan rumah yang tradisional
(Joglo, Rumah Gadang, Rumah Bentang)
·
Seni kerajinan tangan tradisional
·
Pakaian dan perhiasan adat
·
Obat tradisional
·
Makanan dan minuman khas daerah
METODE
PENELITIAN
Louis Gottchalk : metode
sejarah adalah suatu kegiatan mengumpulkan, menguji, dan menganalisis data yang
diperoleh dari peninggalan masa lampau, kemudian direkonstruksi berdasarkan
data yang diperoleh sehingga menghasilkan kisah sejarah.
Gilbert J. Garraghan :
metode penelitian sejarah adalah seperangkat aturan atau prinsip sistematis
untuk mengumpulkan sumber sejarah secara efektif, menilainya secara kritis, dan
mengajukan sintesis dari hal-hal yang dicapai dalam bentuk tertulis.
HEURISTIK
G. J. Reiner, heuristik
adalah suatu teknik mencari dan mengumpulkan sumber.
Heuristik adalah upaya
penelitian yang mendalam untuk menghimpun jejak-jejak sejarah atau mengumpulkan
dokumen-dokumen agar dapat mengetahui segala bentuk peristiwa atau
kejadian-kejadian bersejarah di masa lampau.
Kesalahan yang harus dihindari
:
Kesalahan Holisme : kesalahan yang terjadi karena sejarawan
memilih satu bagian yang penting dan menganggap pemilihan bagian tersebut dapat
mewakili keseluruhannya.
Kesalahan Pragmatis : kesalahan yang terjadi karena sumber yang
dipilih hanya untuk tujuan tertentu.
Kesalahan Ad Hominem :
kesalahan ini muncul karena dalam pengumpulan sumber sejarah, peneliti memilih
orang, otoritas, profesi, pangkat, atau jabatan tertentu.
HISTORIOGRAFI
Puncak dari penelitian sejarah adalah penelitian sejarah.
Hasil penulisan sejarah disebut
historiografi.
Historiografi Tradisional
Historiografi tradisional adalah penulisan sejarah yang pada umumnya
lebih mengedepankan unsur keturunan (genealogi), tetapi mempunyai kelemahan
dalam struktur kronologi dan unsur biografi.
Ciri-ciri :
·
Merupakan refleksi/ gambaran klutural
·
Mengandung unsur mitos
·
Menjadikan alam sebagai kekuatan yang
memengaruhi sejarah
Contoh : Kitab Arjunawiwaha, Kakawin Baratayudha, dan Babad Tanah Jawi
Historiografi Kolonial
Historiografi kolonial adalah penulisan sejarah yang bersifat
eropasentris atau nearlandosentris yang artinya sejarah Indonesia itu ditulis
untuk kepentingan dan dengan cara pandang kolonial.
Ciri-ciri :
·
Merupakan sejarah orang Belanda di Hindia Timur
(Indonesia)
·
Bersifat diskriminatif
·
Menggunakan sumber-sumber Belanda
·
Menganggap bahwa Indonesia belum memiliki
sejarah sebelum kedatangan orang Eropa (Belanda)
·
Berisi tentang sejarah orang besar dan sejarah
politik
Contoh : Java, Geografisch,
Etnologisch, Historich, Oud en Nieuw Oost Indien.
Historiografi Nasional
Historiografi nasional adalah penulisan sejarah peradaban bangsa
Indonesia yang dilakukan secara wajar menurut kacamata bangsa Indonesia dengan
tetap berpegang pada aturan metode sejarah secara universal.
Ciri-ciri :
·
Sudah mendapat komprasi/ perbandingan sumber
kolonial dan lokal
·
Penulisnya adalah orang akademis/ kritis dalam
bidang bahasa, kesusastraan, dan kepurbakalaan
·
Tidak hanya mengangkat sejarah orang besar dan
negara saja, tetapi juga kebudayaan
·
Sumber tidak lagi hanya sumber arsip, tetapi
juga sumber lokal
Contoh :
Sejarah Perlawanan-Perlawanan
terhadap Kolonialisme dan Imperialisme
Sejarah Nasional Indonesia Jilid
I sampai Jilid VI
Peranan Bangsa Indonesia dalam
Sejarah Asia Tenggara
Sekitar Perang Kemerdekaan
Indonesia Jilid I sampai Jilid XI
SUMBER SEJARAH
Sumber sejarah adalah segala warisan kebudayaan yang berbentuk lisan,
tertulis, visual, serta dapat digunakan untuk mencari kebenaran, baik yang
terdapat di Indonesia maupun di luar wilayah Indonesia, mulai zaman praaksara
hingga sekarang.
Sumber berdasarkan sifatnya
Sumber primer : asli dan berasal dari zamannya (prasati, kronik, candi,
masjid, nisan)
Sumber sekunder : berasal dari sumber kepustakaan kuno atau tiruan
benda aslinya (babad, naskah)
Sumber tersier : buku-buku sejarah yang telah
disusun dimana si pengarang tidak melakukan penelitian langsung
Sumber
Tertulis (Dokumen) – berdasarkan bentuknya
Sumber tertulis adalah segala keterangan dalam
bentuk laporan tertulis yang memuat fakta-fakta sejarah.
·
Autobiografi
·
Surat pribadi (diary/ memoar)
·
Surat kabar
·
Cerita roman
·
Dokumen pemerintah
Sumber Benda
(Artefak) – berdasarkan bentuknya
Sumber benda adalah peninggalan manusia dari masa
lampau yang berupa benda.
Contoh : fosil, senjata, perhiasan, prasasti, candi,
patung
Sumber Lisan
– berdasarkan bentuknya
Sumber lisan adalah segala keterangan yang
dituturkan oleh pelaku saksi peristiwa yang terjadi pada masa lampau.
Sumber
Rekaman – berdasarkan bentuknya
Sumber rekaman adalah sumber sejarah yang berupa
rekaman, baik suara maupun gambar.
Contoh : rekaman peristiwa proklamasi
FAKTA SEJARAH
Fakta sejarah adalah keterangan atau kesimpulan tentang terjadinya
peristiwa atau dasar bukti yang ditinggalkan sesudah mengalami pengujian
secermat-cermatnya.
Fakta Lunak/ Soft Fact/ Cold
Fact
Fakta yang masih labil, fakta yang masih perlu diuji kebenarannya.
Fakta Keras/ Hard Fact
Fakta yang sudah stabil, fakta yang sudah teruji kebenarannya
Fakta Mental
Gambaran tentang alam pikiran, pandangan, pendidikan, perasaan, dan
sikap tokoh sejarah yang dilihat oleh pembuat dokumen.
Contoh : kisah Nyi Roro Kidul
Fakta Sosial
Perilaku individu atau kelompok dalam kondisi sosial yang berkembang
pada suatu masyarakat pada zaman tertentu.
Contoh : upacara tradisional, adat istiadat, migrasi
Fakta Benda/ Artefak
Fakta yang merupakan peninggalan sejarah berupa benda-benda.
Contoh : pecahan keramik, mata uang, materai kuno, perangko kuno
MACAM – MACAM
SEJARAH
Pembagian Sejarah Berdasarkan Tujuan dan Sifat yang Terkandung
didalamnya
Sejarah Naratif/ Ekspositoris
Sejarah sebagai kisah yang mengutamakan fakta-fakta sebagai nilai inti
yang tersusun secara kronologis dan disusun untuk peritiwanya sendiri.
Sejarah Didaktif/ Instruktif
Sejarah yang membicarakan persoalan kenegaraan.
Sejarah Genetik
Menganggap peristiwa sejarah yang kompleks sebagai suatu jalinan erat
antara sebab dan akibat.
Pembagian Sejarah Berdasarkan Cakupan Wilayah Pembahasan
Sejarah Dunia
Peristiwa yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan masyarakat
internasional atau dunia.
Contoh : Revolusi Amerika, Revolusi Perancis, Perang Dunia I, Perang
Dunia II
Sejarah Nasional Indonesia
Contoh : Sejarah Nasional Indonesia Jilid I-VI
Sejarah Lokal
Peristiwa yang terjadi pada masa lampau di wilayah tertentu di dalam
negara Indonesia.
H. P. R. Finberg, sejarah lokal adalah asal usul, pertumbuhan,
perkembangan, dan kejatuhan dari kelompok masyarakat lokal sehingga problem
pokok dalam penyusunannya harus bertumpu pada realitas lokal.
Pembagian Sejarah Berdasarkan Tema
Sejarah Sosial
Sejarah yang mengkaji sejarah kegiatan manusia di masyarakat dengan
interelasi ilmu sosial yang menitikberatkan manusia sebagai objeknya.
Kuntowijoyo : model sinkronis (penulisan sejarah sosial dengan sedikit
saja dimensi waktu seperti sistem yang terdiri dari struktur dan bagiannya) dan
model diakronis (penulisan sejarah sosial lebih mengutamakan tulisan yang
berdimensi waktu dengan sedikit saja luasan ruang).
Pelopor sejarah sosial di Indonesia : Sartono Kartodirjo
Sejarah Politik
Menceritakan hal-hal yagn berkaitan dengan masalah politik.
Sejarah Intelektual
Menekankan pada alam pikiran manusia pada masa lampau.
Contoh : ideology
Sejarah Agraria
Julukan negara Indonesia : swasembada pangan, zamrud khatulistiwa,
lumbung padi Asia
Sejarah Kebudayaan
Buckhardt, pendekatan sejarah kebudayaan bersifat sinkronis,
sistematis, dan tanpa kesalahan kronologis.
Huizinga, sejarah kebudayaan adalah studi tentang struktur yang dapat
melihat gejala yang mempunyai makna jelas dalam dirinya.
Contoh : Kehidupan Dunia Keraton
Surakarta 1830-1939 oleh Darsiti Suratman
Sejarah Ekonomi
Substansi sejarah ekonomi : produksi barang dan jasa, pekerjaan,
penghasilan, harga.
Sejarah Pendidikan
Bertujuan mengalihkan kebudayaan, teknologi, ide, dan nilai spiritual,
serta estetika sejarah dari generasi tua kepada generasi muda dalam setiap
masyarakat/ bangsa.
Sejarah Demografi : data kependudukan dalam suatu masyarakat.
Sejarah Etnis : aspek sosial, kebudayaan, ekonomi, kepercayaan
masyarakat, interaksi dalam lingkungan kelompok, sistem kekerabatan, migrasi,
perubahan sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar